KONTENJATENG.COM-Alas Roban merupakan hutan jati yang terletak di jalur pantura, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyimpan segudang misteri.
Jalur alas roban yang menghubungkan antara Kota Pekalongan dan Kota Semarang ini memiliki jalanan yang menanjak dan kanan-kirinya ditumbuh pohon-pohon tinggi, membuat merinding siapapun yang melintasi jalur ini.
Ditambah kurangnya penerangan jalan alas roban membuat suasana seram semakin melekat dengan tempat ini.
Baca Juga: Ternyata Ada 3 Khodam Harimau yang Menemani dan Melindungi Katak Bhizer Selama Ini
Jalur yang dibangun pada masa kolonial Belanda dibawah kepemimpinan gubernur Herman Willem Deandels ini sering disebut dengan jalur tengkorak.
Karena seringnya kecelakaan yang terjadi di sepanjang jalur ini.
Seperti yang dikutip KontenJateng.com dari channel Youtube Kisah Tanah Jawa, Om Hao menjelaskan bahwa saat perjalanan ke tempat penelusuran ada 2 kecelakaan yang terjadi.
Yaitu satu truk yang terguling di jalur bawah dan ada satu lagi truk yang terguling yang membawa muatan sepeda motor di jalur atas.
Baca Juga: Sejarah Keris Setan Kober, Senjata Haus Darah yang Sekarang Tidak Tahu Dimana Keberadaannya
Legenda Batang
Om Hao juga membahas legenda Kabupaten Batang yang berkaitan dengan Alas Roban. Om Hao menjelaskan bahwa Kabupaten Batang berawal pada masa pemerintahan Sultan Agung di Mataram.
Pada saat itu Raden Bahureksa sudah diangkat sebagai tumenggung. Raden Tumenggung Bahureksa merupakan pemimpin pertama atau bupati di Kabupaten Kendal.
Pada saat itu Sultan Agung hendak menyerang Batavia yang diduduki oleh belanda/VOC.
Pada saat melewati jalur pantura, Tumenggung Bahureksa diminta membantu untuk membuka daerah baru yang difungsikan sebagai lumbung padi atau pertanian untuk menanam padi.