"Mereka sebenarnya tersebar dengan membakar dan menempel pada kulit atau pakaian dan dapat bertahan untuk sementara waktu," kata Jordt.
Baca Juga: MP3 JUICE Tanpa Convert : 2022 Terbaru YouTube Downloader MP3 MP4 Dengan Google Chrome
Dengan kata lain, zat tersebut bereaksi secara kimia dengan biomolekul dan protein pada tubuh manusia yang dapat menyebabkan sensasi terbakar parah, lho.
Sensasi terbakar inilah yang menimbulkan rasa perih dan membuat keluarnya air mata. Meskipun ada rasa sensasi terbakar yang cukup parah, tapi agen ini tidak mematikan. Selain gas CS, belakangan ini ada agen lain yang digunakan untuk mengaktifkan reseptor TRPA1, yaitu gas CR (dibenzoxazepine) dan gas CN (kloroasetofenon). Keduanya pula dapat memberikan efek lebih kuat dibanding gas CS.
3. Efek Gas Air Mata Seperti Terkena Sambal di Mata Kamu
Jika sebelumnya agen pengaktif TRPA1 terasa sangat sakit jika dibayangkan, berbeda dengan agen pengaktif TRPV1. Pasalnya, bahan penyusunnya mudah kita temui sehari-hari. Gas air mata yang dibuat dengan mengaktifkan reseptor TRPV1 ini merupakan semprotan merica.
Meski senyawanya berupa capsaicin, gas air mata yang mengaktifkan TRPV1 dibagi menjadi dua yaitu gas OC (capsaicin alami) dan PAVA (capsaicin sintetis). Dalam menyasar pembubaran massa, gas berbasis capsaicin ini menggunakan lebih sedikit reaksi kimia atau alergi.
Senyawa utamanya berasal dari capsaicin yang terdapat pada cabai. Jika masih sulit membayangkannya, kamu bisa memikirkan rasanya ketika mata kamu terkena cipratan sambal.
Baca Juga: 2 Cara Download Lagu MP3 dari Youtube, Singkat dan Cepat
4. Gejala muncul setelah 30 detik
Gejala-gejala awal seperti air mata berair, pandangan buram, hingga batu atau dada sesak biasanya muncul sekitar 30 detik setelah tubuh terekspos. Dilansir dari bbc.com, seorang profesor dari Universitas Leeds mengatakan bahwa meski gas air mata dianggap sebagai opsi yang lebih aman, kematian terkadang terjadi karena gas air mata.
Kematian ini dapat terjadi apabila orang yang terkena gas air mata tidak bisa menghirup udara segar, apalagi jika orang tersebut memiliki penyakit bawaan seperti asma atau masalah pernapasan lainnya.
5. Bisa memberikan dampak kronis berkepanjangan
Sebagian besar kasus dari paparan gas air mata biasanya terjadi secara langsung dan cepat, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Artinya, orang yang terpapar akan langsung mengeluarkan gejala setelah terpapar.
Namun, dilansir dari cnnindonesia.com, gas air mata ini juga bisa menyebabkan dampak kronis atau berkepanjangan, lho.