KONTENJATENG.COM- Pada tahun 1948, dunia menyaksikan tragedi besar yang mengguncang bumi Palestina. Tragedi ini dikenal sebagai "Nakba," yang dalam bahasa Arab berarti "bencana" atau "Malapetaka"
Nakba adalah sebuah peristiwa bersejarah yang membawa konsekuensi besar bagi rakyat Palestina, dan dampaknya masih terasa hingga saat ini.
Latar Belakang Nakba
Nakba berakar pada berbagai peristiwa dan ketegangan yang terjadi pada periode pra-1948. Pada tahun 1917, selama Perang Dunia I, tentara Inggris merebut Palestina dari Kekaisaran Ottoman.
Baca Juga: Sejarah Panjang Konflik Perang Israel - Palestina Sejak 1948 Hingga saat ini
Selanjutnya, pada tahun 1917, Inggris menerbitkan "Deklarasi Balfour," yang berjanji mendukung pendirian rumah bagi orang Yahudi di Palestina. Janji ini memicu ketegangan antara komunitas Arab dan Yahudi di wilayah tersebut.
Peristiwa Nakba
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua negara, satu untuk orang Yahudi dan satu untuk orang Arab.
Usulan ini memicu konflik antara kedua komunitas, dan serangkaian pertempuran dan serangan terjadi.
Pada bulan Mei 1948, setelah Inggris mundur dari Palestina, David Ben-Gurion, pemimpin komunitas Yahudi di Palestina, secara sepihak menyatakan berdirinya Negara Israel.
Baca Juga: HAMAS, Perlawanan Rakyat Palestina Terhadap Penjajahan Zionis Israel
Tak butuh waktu lama setelah mendeklarasikan Negara Israel para militer Zionis sudah memulai operasi militer untuk menghancurkan wilayah Palestina, demi memperluas perbatasan negara Zionis yang akan lahir.
Hal ini menjadi peristiwa eksodus besar-besaran yang membuat 750 ribu warga Palestina keturunan Arab terusir dari rumah dan tanah kelahiran mereka dan harus mengungsi ke negara tetangga, seperti Yordania, Suriah, Mesir, dan Lebanon.