KONTENJATENG.COM - Sebanyak 60 negara menarik diri dari Afganistan. Meski pada kenyataannya Taliban telah menyatakan perang berakhir di Afghanistan dan menyerukan hubungan damai dengan komunitas internasional.
Juru bicara kelompok gerilyawan Taliban Mohammad Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi dan aturan kekuasaan serta bentuk pemerintahan akan segera diselesaikan.
Ia mengatakan bahwa Taliban menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebebasan berekspresi dalam hukum syariat Islam bahkan berkeinginan untuk menjalin hubungan damai dan membangun komunikasi yang telah mereka buka dengan negara lain.
Namun, hal tersebut disambut dengan pernyataan bersama dari 60 negara yang menyatakan bahwa warga Afghanistan dan warga negara asing yang ingin meninggalkan negara itu harus diizinkan untuk pergi.
Baca Juga: Seseorang Weton Kamis Pon Diyakini Pantas Jadi Pemimpin Seperti Bung Karno, Benarkah ?
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS meminta bandara dan perlintasan perbatasan harus tetap dibuka.
Pemerintah AS dan negara-negara lain, termasuk Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Qatar, dan Inggris mengatakan dalam pernyataan bersama itu bahwa mereka yang berada pada posisi kekuasaan dan kewenangan di seluruh Afghanistan memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas terhadap perlindungan jiwa manusia dan properti, serta pemulihan keamanan dan ketertiban sipil.
Pernyataan bersama tersebut juga menyebutkan bahwa orang-orang Afghanistan layak untuk hidup dalam keselamatan, keamanan, dan harga diri.
“Kami di komunitas internasional siap untuk membantu mereka,” kutipan isi pernyataan bersama.
Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Sentuh 20,6 Persen, Anies Baswedan 17,8 Persen, Bagaimana dengan Puan ?
Pada Senin, 16 Agustus 2021, Taliban menyatakan bahwa perang di Afghanistan telah selesai setelah kelompok pemberontak itu merebut kendali istana kepresidenan di Kabul ketika AS dan negara-negara Barat mengevakuasi ribuan warganya.
Pentagon mengijinkan pengiriman 1.000 tentara tambahan untuk membantu evakuasi warga Amerika dan warga Afghanistan yang bekerja untuk mereka dari Kabul.
Artikel Terkait
Berlikunya 20 Tahun Perjuangan Taliban Mencengkram Kembali Afghanistan
Warga Afganistan Ketakutan Usai Negara Hampir Seluruhnya Dikuasai Taliban