Kita siapkan diri kita, keluarga, dan masyarakat agar lebih maksimal menjadikan Ramadhan sebagai ajang meraup pundi-pundi pahala di tiap amal saleh yang kita kerjakan di dalamnya.
Persiapan yang perlu kita lakukan sejak dini adalah:
Pertama, persiapan Jiwa. Kita bersihkan hati kita dari kerak-kerak yang mengotorinya. Kita sambut dengan hati yang bening dan suci.
Kita harus memantapkan hati dan jiwa kita bahwa puasa dan ibadah lainnya yang kita kerjakan adalah semata-mata karena Allah. Jangan sampai ternoda sedikit pun oleh motif dan tujuan kepada selain Allah.
Kita latih diri ini untuk terbiasa menjadikan Allah sebagai tujuan dari tiap rangkaian ibadah tak terkecuali ibadah puasa Ramadhan. Jangan sampai terbesit di hati, “Aku puasa untuk diet. Aku puasa karena tidak enak dengan tetangga. Aku puasa karena ikut-ikutan dengan masyarakat sekitar rumah.” Kesalahan dalam menata niat dan hati mengakibatkan amal saleh yang kita kerjakan berlalu sia-sia, tanpa diterima oleh Allah, karena memang kita mengerjakannya bukan untuk mencari rida Allah.
Yahya bin Mu’adz berkata :
سَقَمُ الجسد بالأوجاع، وسَقَمُ القلوب بالذنوب؛ فكما لا يجد الجسد لذة الطعام عند سقمه، فكذلك القلب لا يجد حلاوة العبادة مع الذنوب
“Jasad sakit karena penyakit, sedangkan hati sakit karena dosa. Sebagaimana jasad tidak bisa merasakan lezatnya makan ketika sakit, begitu pula dengan hati, ia tidak mampu mengecap nikmatnya ibadah karena berbagai dosa.”
Mari kita sambut Ramadhan dengan membersihkan jiwa kita dari sifat-sifat tercela dan dosa.
Kaum Muslimin yang Dimuliakan Allah
Kedua, persiapan lImu. Kita sambut Ramadhan dengan memiliki dan menguasai ilmu seputar ibadah di bulan Ramadhan. Dengan ilmu yang baik kita bisa mengerjakan ibadah sesuai tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya serta teladan dari para ulama.
Ilmu di sini meliputi kaifiyat atau tata cara ibadah Ramadhan dari segi fiqihnya atau hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya. Allah SWT berfirman :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا