Kisah Syekh Subakir dan Sabdo Palon dalam Proses Islamisasi di Pulau Jawa

KONTENJATENG.COM-Di antara ragam Serat Jayabaya salah satu versinya bercerita tentang Syekh Subakir dan peranannya di pulau Jawa, hikayat Syekh Subakir juga tertulis di lontar kuno yang diperkirakan dibuat oleh Sunan Derajat.

Syekh Subakir adalah seorang ulama besar yang berasal dari Persia. Beliau adalah generasi awal Walisongo penyebar Islam di tanah Jawa. Diriwayatkan proses islamisasi di tanah Jawa mengalami hambatan disebabkan kuatnya masyarakat Jawa dalam memegang keperccayaan lama.

Syekh Subakir datang bersama Walisongo generasi awal, karena perintah Sultan Muhammad Al-Fatih di Istanbul Turki.

Baca Juga: Sinopsis Film Perempuan Tanah Jahanam, Perkampungan Psikopat

Konon hambatan penyebaran Islam di tanah Jawa disebabkan oleh bangsa Jin yang menghuni setiap sudut pulau Jawa. Bangsa jin ini dipimpin oleh Sabdo Palon atau Kyai Semar yang bersemayam di puncak gunung tidar Magelang Jawa Tengah.

Syekh Subakir yang ahli dalam ilmu batin segera melakukan pembersihan dengan menancapkan tumbal yang berupa batu hitam di puncak gunung Tidar.

Seluruh Jawa bergejolak, seluruh bangsa Jin yang menguasai tanah Jawa merasakan kepanasan yang teramat sangat. Hingga mereka berlari tunggang langgang ke bagian terpencil di pulau Jawa.

Baca Juga: Sinopsis Film House of the Disappeared, Misteri Rumah Terkutuk

Sebagian Jin yang lain harus mati, akibat tumbal yang dipasang Syekh Subakir. Karena itulah hingga saat ini gunung tidar dikenal dengan pakunya tanah Jawa.

Melihat hal tersebut Sabdo Palon yang sudah 9000 tahun bersemayam di gunung Tidar, keluar dalam bentuk manusia. Berdiri di depan Syekh Subakir dan terjadilah pertempuran selama 40 hari 40 malam. Karena kuwalahan melawan Syekh Subakir akhirnya Sabdo Palon mensyaratkan beberapa poin dalam upaya penyebaran Islam di Jawa.

Berikut syarat-syarat yang diberikan Sabdo Palon :

Baca Juga: Sinopsis Film Trapped, Terjebak di Kos Rela Makan Kecoa dan Tikus Demi Bertahan Hidup

1.Jangan ada paksaan agama, dharma atau kepercayaan.

2.Jika ingin membuat bangunan ibadah, buatlah bangunan luar yang nampak cakra atau gaya hindu
Jawa

3.Jika mendirikan kerajaan Islam ratu pertama harus dari anak campuran, maksudnya jika bapaknya Islam ibunya harus Hindu begitupun sebaliknya.

Baca Juga: Sinopsis Film Don't Listen, Teror Hantu Rumah Bekas Pembunuhan Penyihir

4.Jangan ubah orang Jawa menjadi orang Arab atau Persia biarkan mereka tetap jawa, dengan kebudayaan Jawa walaupun agama nya Islam, hati hati jika orang Jawa hilang Jawanya,hilang kepribadiannya, hilang budi pekertinya yang adi luhur maka aku akan datang lagi. Dalam 500 tahun lagi jika syarat-syarat itu diabaikan Sabdo Palon akan muncul dengan membuat goro-goro.***