Amalan Agar Allah Menutupi Kebutuhan Kita

KONTENJATENG.COM- sebagai seorang muslim hendaknya selalu melakukan amalan amal solih semasa hidupnya sebagai bekal di kehidupan akhirat kelak.

Berbagai macam amalan amal solih dapat dilakukan oleh umat muslim salah satunya yaitu saling membantu antar sesama, secara moril ataupun materiil.

Terkait hal ini, Rasulullah Saw mengajarkan umatnya sebuah amalan yaitu berupa amal solih untuk selalu membantu antara satu sama lain, bahkan Rasulullah Saw menganjurkan kepada umatnya untuk menutupi kebutuhan saudara muslim lainnya apabila ternyata ada sebagian dari saudara kita yang masih belum mampu untuk menutupi kebutuhannya sendiri.

Baca Juga: Lakukan 3 Amalan Ini, Allah Akan Bangunkan Rumah Bagimu

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah Saw bersabda :

“Barangsiapa yang menutupi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim maka Allah akan mengangkat darinya dengan sebab amalan tadi kesusahannya kelak pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi cela saudaranya muslim maka Allah akan menutupi aibnya kelak pada hari kiamat“. [HR Bukhari no: 2442. Muslim no: 2580].

Dari hadis diatas, Rasulullah menjelaskan bahwa apabila kita menutupi kebutuhan saudara kita yang sedang kekurangan maka Allah berjanji akan menutupi kekurangan yang kita alami.

Baca Juga: Amalan Ringan Pembuka Delapan Pintu Surga

Dalam hal ini Rasulullah Saw juga bersabda dalam hadis lain :

"Barangsiapa yang memiliki kelebihan punggung maka hendaknya memberikan kepada orang yang tidak punya kelebihan itu. Dan bagi siapa yang punya kelebihan perbekalaan hendaknya memberi kepada orang yang kurang perbekalannya“. Abu Sa’id melanjutkan, “Beliau lalu menyebut beberapa jenis harta yang banyak sampai sekiranya kami berpikiran tidak ada keutamaan lagi bagi kami untuk memilikinya”. [HR Muslim no: 1728] 

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Saw dan Susu Melimpah dari Kambing Betina yang Kurus

Imam Nawawi menjelaskan hadits diatas dengan penjelasannya, “Didalam hadits ini sebagai dalil atas dianjurkannya untuk bersedekah, suka menderma, punya kepedulian pada sesama, berbuat baik pada teman perjalanan, memperhatikan kebutuhan teman. Maka sebuah perkara besar manakala sebuah kaum mempunyai sikap kepedulian atas kebutuhan temannya, yang mana beliau hanya mencukupkan dengan sekedar tawaran bagi para sahabatnya untuk rela membantu orang yang sedang butuh dan memberi dorongan, tanpa harus diminta terlebih dahulu”.***