SIMAK KISAH ASAL USUL BADARAWUHI, KALAHKAN BANYAK MAKHLUK HALUS HINGGA DISEBUT PERNAH JADI LURAH

KONTENJATENG.COM, - Berikut ini kami bagikan kisah tentang asal usul Badarawuhi, sosok yang ada di film KKN di Desa Penari, yang konon katanya pernah menjadi lurah.

Badarawuhi ternyata memiliki kisah perjalanan yang panjang dan disebut-sebut pernah menjadi seorang lurah. Inilah kisah asal usul Badarawuhi selengkapnya.

Simak cerita asal usul Badarawuhi berikut ini, sosok yang ada di film KKN di Desa Penari, yang menurut kisah pernah menjadi lurah.

Baca Juga: Inilah Foto Asli Pemeran Mbah Dok di Film KKN di Desa Penari, Ternyata Cantik dan Awet Muda

Dahulu kala, di sebuah hutan di daerah Jawa timur, di tengah-tengah hutan tersebut terdapat sebuah desa yang dihuni oleh seorang lurah wanita bernama Ratna Nareh.

Ia adalah murid dari Prabu Airlangga. Kemudian prabu Airlangga ini bertarung dengan seorang bernama Mpu Bharada.

Selain Ratna Nareh, Prabu Airlangga juga memiliki banyak murid. Setelah bertarung Prabu Airlangga kemudian kalah dan meninggal hingga akhirnya murid-muridnya berpencar termasuk Ratna Nareh.

Baca Juga: KLIK DISINI !! WEDDING AGREEMENT THE SERIES FULL EPISODE 1-9 YANG RESMI, BUKAN DI TELEGRAM LK21 ATAU INDOXXI

Beberapa murid berpencar ke arah Bali dan Ratna Nareh sendiri ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sepanjang perjalanan Jawa Tengah dan Jawa Timur ia berhasil menaklukkan berbagai macam dan jenis makhluk halus berkat ilmu yang dipelajari dari Prabu Airlangga.

Ratna nareh tetap awet muda karena telah mempelajari ilmu sakti dari Prabu Airlangga. Singkat cerita kemudian Ratna Nareh muncul di sebuah desa bernama Desa Wonokromo.

Baca Juga: Download Gratis Link Nonton Film KKN di Desa Penari Full Movie Lancar Tanpa Putus Menggunakan Savefrom

Di desa Wonokromo terdapat seorang lurah lagi tapi laki-laki yang sangat arogan terhadap seorang wanita. 

Ratna Nareh pernah diajak tidur di rumahnya kemudian ketika Pak lurah itu hendak menggaulinya Ratna nareh berhasil membunuh lurah tersebut.

Kemudian Ratna Nareh akhirnya memutuskan untuk pulang ke pantai selatan. Di sana ia hobi menari dengan gamelan, padahal hal tersebut dilarang.