Mengenal Ajian Rawarontek, Pemilik Ilmu Ini Kebal dan Sakti serta Abadi : Mengapa Si Pitung Meninggal?

photo author
- Minggu, 20 November 2022 | 00:56 WIB
Mengenal Ajian Rawarontek, Pemilik Ilmu Ini Kebal dan Sakti serta Abadi : Mengapa Si Pitung Meninggal?. /
Mengenal Ajian Rawarontek, Pemilik Ilmu Ini Kebal dan Sakti serta Abadi : Mengapa Si Pitung Meninggal?. /

KONTENJATENG.COM, - Ilmu Jawa kuno bernama Ajian Rawarontek sangat terkenal karena pemiliknya dianggap tidak bisa mati atau kebal terhadap serangan apapun, termasuk senjata api.

Ajian Rawarontek popular sejak zaman dulu. Bagi yang punya ilmu ini dianggap kebal dan tidak bisa mati. Tapi mengapa Si Pitung bisa meninggal?

Ajian Rawarontek sering digunakan oleh para pendekar di zaman penjajahan karena dipercaya kebal terhadap serangan apapun atau tidak bisa mati.

Baca Juga: 12 Video Ciya Viral TikTok Banyak Diburu Warganet, Berisi Ciya Lagi Joget dengan Pakaian Tidur

Si Pitung menjadi sosok yang dianggap memiliki ilmu Rawarontek pada zaman dahulu. Tetapi mengapa Si Pitung bisa mati?

Si Pitung dikenal kebal terhadap senjata apapun bahkan senjata api sehingga tak pernah bisa dibunuh oleh Belanda pada zaman penjajahan.

Mengutip dari kanal YouTube TOP INFO, Rabu 5 Januari 2021, dijelaskan bahwa Ajian Rawarontek menjadi ilmu hitam yang akan meminta timbal balik karena erat hubungannya dengan perjanjian dengan setan.

Baca Juga: VIRAL TIKTOK !! Berikut Tutorial Membuat Moon Phase, Bisa untuk Wallpaper dan Background Chat

Oleh karena itu, Ajian Rawarontek memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi meski konon katanya syaratnya sangat berat.

Ajian Rawarontek ini juga menjadi ilmu hitam yang melegenda dan mampu memberikan kesaktian bagi pemiliknya.

Katanya juga Ajian Rawarontek dapat menyembuhkan diri dengan cepat dari luka jenis apapun, baik luka luar maupun luka dalam.

Baca Juga: Lebih Tajam dari Full HD, Link Resmi Nonton Film Sri Asih Kualitas 4K : Superhero Wanita Pertama di Indonesia

Untuk dapat menguasai ilmu Rawarontek, harus melakukan tirakat yang berat dan juga menghapalkan beberapa mantra yang tergolong sulit.

Lalu orang tersebut juga harus bertapa selama berbulan-bulan sampai pada akhirnya ilmu Rawarontek akan diperoleh.

Saat melakukan tirakat ini, orang tersebut juga harus berpuasa selama tujuh bulan kemudian dilanjutkan dengan puasa mutih selama 40 hari berturut-turut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X