IHSG Anjlok Hampir 2 Persen, Analis Sebut Aksi Unjuk Rasa Jadi Pemicu

photo author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 16:34 WIB
Foto Ilustrasi - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut melemah akibat aksi unjuk rasa. (Unsplash/rubensukatendel)
Foto Ilustrasi - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut melemah akibat aksi unjuk rasa. (Unsplash/rubensukatendel)

KONTENJATENG.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pelemahan signifikan pada perdagangan Jumat 29 Agustus 2025.

Hingga pukul 10.11 WIB, IHSG turun 156,44 poin atau 1,97 persen ke level 7.795,64 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyebut tekanan yang dialami pasar saham tidak lepas dari situasi politik dan keamanan dalam negeri, termasuk adanya aksi demonstrasi yang berlangsung sejak beberapa waktu lalu.

"IHSG pada hari ini dibuka melemah karena berkaitan erat dengan adanya aksi demonstrasi belakangan ini terutama pada hari ini," ujar Nafan di Jakarta pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Baca Juga: Akui Kecewa, Prabowo Jamin Bakal Beri Tindakan Sekeras-kerasnya pada Anggota yang Diduga Lindas Affan dengan Rantis Brimob

Ia menambahkan, secara historis, periode September memang kerap menunjukkan tren negatif.

Dalam lima tahun terakhir, kinerja IHSG pada bulan tersebut rata-rata cenderung bearish. Namun, menurutnya, peluang penguatan masih terbuka pada kuartal akhir.

"Meskipun demikian, apabila IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7.750, maka potensi bearish consolidation phase terbuka lebar," jelasnya.

Dari sisi global, Nafan menilai faktor eksternal sebenarnya cukup mendukung pasar.

Harapan terhadap penurunan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve pada September 2025 memberi sentimen positif.

Baca Juga: Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Affan Kurniawan, Prabowo: Pemerintah akan Menjamin Kehidupan Keluarganya

"Secara umum, data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan membuat optimisme penurunan suku bunga The Fed pada September terbuka lebar," tambahnya.

Meski faktor eksternal memberikan dukungan, ketidakpastian kondisi domestik menjadi tekanan utama bagi investor.

Dengan volatilitas yang meningkat, pelaku pasar diminta mencermati pergerakan IHSG terutama pada level psikologis 7.750 yang disebut sebagai titik krusial arah pasar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X