KONTENJATENG.COM - Lembaga Survei Nasional Charta Politika Indonesia mengeluarkan hasil survei bakal calon presiden (Capres) 2024 mendatang, kemarin.
Dari hasil survei yang dilakukan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dibanding tokoh lainnya dengan angka 20,6 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, pihaknya melakukan survei kepada para respondennya terkait dengan kemungkinan terpilih sebagai Presiden pada 2024.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Terima Bantuan Untuk Nakes Dan Petugas Pemakaman Jateng
Kata Yunarto, dari kesepuluh nama yang ada, Ganjar Pranowo menempati urutan teratas melampaui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
"Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo (20.6 persen) mendapat elektabilitas tertinggi, diikuti berikutnya oleh Anies Baswedan (17.8 persen) dan Prabowo Subianto (17.5 persen)," ucapnya, kemarin.
Jika ditelusuri berdasarkan wilayah atau domisili dari responden yang memilih Ganjar Pranowo, dominan mereka merupakan masyarakat Jawa Tengah dan di DIY dengan persentase 69,5 persen.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Dicurhati Warga yang Mau Vaksin: Kemarin Saya Mau Ditimbali Gusti Pak
Selanjutnya, untuk Anies Baswedan unggul di wilayah DKI Jakarta dan Banten sebesar 35 persen sementara Prabowo Subianto unggul di wilayah Jawa Barat dengan persentase 27,6 persen.
Survei Charta Politika Indonesia ini dilakukan pada 12-20 Juli 2021 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 1.200 responden yang tersebar di 34 Provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: 11 Desa di Sayung Demak Selalu Terkena Banjir ROb, Ini Usul Akademisi Unissula Semarang
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, enggan menanggapi hasil survei tersebut. Ia menegaskan, saat ini fokus menangani Covid-19.
Ganjar merasa tak pantas membicarakan isu Pilpres 2024 ketika masyarakat saat ini lebih membutuhkan perhatian pada penanganan pandemi Covid-19.
"Masyarakat hari ini lagi butuh itu (penanganan Covid-19), kayaknya ora pantes ngomong kuwi (Pilpres--red) aku," katanya, Jumat (13/8/2021).