KONTENJATENG.COM - Curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi, antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor serta angin kencang pada Rabu (29/9) kemarin.
Plt. Kapusdatin BNPB Abdul Muhari dalam keterangan terulisnya menyebutkan, peristiwa tersebut menyebabkan korban jiwa sebanyak empat orang meninggal dunia akibat tanah longsor dan lima orang luka-luka serta kurang lebih 72 orang mengungsi.
"Peristiwa banjir di wilayah ini merendam 338 unit rumah, 80 hektar lahan pertanian, satu unit fasilitas ibadah dan satu unit fasilitias Pendidikan. Saat terjadi banjir, tinggi muka air berkisar antara 75 hingga 200 cm," ujar Abdul Muhari, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Utarakan Manfaat Beristighfar Sebelum Subuh, Simak Selengkapnya
Baca Juga: Ringankan Beban Terdampak Pandemi, Bapera Salurkan Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Semarang Tengah
Baca Juga: Siswa dan Guru di Semarang Terpapar Covid-19 Saat PTM, DPRD Minta Pihak Sekolah Jangan Longgar Soal Prokes
Sedangkan dampak kerusakan material akibat angin kencang lanjut Muhari menyebabkan 12 unit rumah rusak berat, 10 unit kios atau warung rusak serta 30 kendaraan motor rusak. Selain itu, juga terdapat pohon tumbang yang menimpa badan jalan provinsi akibat angin kencang sehingga mengganggu akses lalu lintas dari Bandara Minangkabau ke Padang Pariaman dan mengalami kemacetan.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan pendataan di lokasi kejadian dan melakukan giat pembersihan material akibat pohon tumbang serta evakuasi warga bersama TNI, Polri dan warga setempat," tambahnya.
Operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Padang Pariaman Andri Liska Putra mengatakan bahwa saat ini warga terdampak melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman di rumah kerabat atau keluarga terdekat.
"Sampai saat ini masih melakukan giat evakuasi warga ke tempat yang lebih aman di rumah keluarga terdekat," ujar Andri.
BPBD Kabupaten Padang Pariaman juga masih mengalami kendala dalam giat penanganan bencana dikarenakan terbatasnya peralatan dan kondisi wilayah yang terdapat banyak titik bencana.
"Kami masih menggunakan alat tradisional seperti gerobak, cangkul dan juga ada gergaji mesin. Tapi kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dukungan penanganan bencana," tambahnya.
Kondisi mutakhir saat ini cuaca pada pagi ini (30/9), pukul 05.30 WIB, masih diguyur hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi dan banjir masih menggenangi beberapa titik dengan tinggi muka air 75 sampai 100 cm. Arus lalu lintas saat ini sudah normal kembali.
Peristiwa ini berdampak pada 10 kecamatan dan 14 kelurahan atau nagari. Pada Kecamatan Batang Anai berdampak di Nagari Katapiang, Sungai Buluah Timur, Sungai Buluah Selatan dan Kasang. Kecamatan Ulakan Tapakih di Nagari Mangopoh Palak Gadang Ulakan, Kecamatan Lubuak Aluang di Nagari Lubuak Aluang dan Pasie Laweh Lubuak Aluang dan Kecamatan 2x11 Kayu Tanam di Nagari Anduriang.
Kemudian Kecamatan Sintuak Toboh Gadang di Nagari Sintuak, Kecamatan Sungai Limau di Nagari Kuranji Hilia, Kecamatan V Koto di Nagari Campago, Kecamatan VII Koto Patamuan di Nagari Tandikek, Kecamatan Anam Lingkuang di Nagari Parik Malintang dan Kecamatan IV Koto Aua Malintang di Nagari III Koto Aua Malintang.
Baca Juga: Update! 10 Kode Redeem Terbaru ML Mobile Legends Kamis 30 September 2021, Banjir Diamond dan Skin Epic
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Sumatera Barat didominasi dengan cuaca berawan dan cerah berawan pada 30 September sampai 1 Oktober 2021. Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Padang Pariaman memiliki potensi bahaya banjir, banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem (angin kencang) pada tingkat sedang hingga tinggi.
BNPB mengimbau masyarakat serta perangkat daerah untuk meningkatkan kewaspadaan pada potensi bencana hidrometeorologi dengan memantau prakiraan cuaca pada laman BMKG dan potensi bencana pada inaRISK, mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi vegetasi pada daerah rawan longsor, menjaga kebersihan daerah saluran air dan pemotongan bagian pohon yang mudah patah secara berkala, mempersiapkan lokasi evakuasi serta melakukan simulasi secara rutin untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. ***
Artikel Terkait
Kode Penukaran Chip Higgs Domino Island Terbaru Hari Ini 30 September 2021,Segera Klaim Chip Sampai 1B!
Syekh Ali Jaber Ajarkan Kunci dan Rahasia Cepat Menyelesaikan Ujian Hidup, Melalui 2 Ibadah Ini
Waspada, Ini Adalah Ciri-ciri Orang yang Terkena Guna-guna Menurut Primbon Jawa
Sinopsis Anime Boruto : Naruto Next Generations Episode 218, Kawaki Gagalkan Rencana Isshiki
Spoiler dan Link Nonton Anime Boruto: Naruto Next Generations Episode 218, Momoshiki Kuasai Tubuh Boruto
Kode Redeem FF Free Fire Update Kamis 30 September 2021 : Terbaru Pumpkin Warrior dan Wasteland Vault
Update! 10 Kode Redeem Terbaru ML Mobile Legends Kamis 30 September 2021, Banjir Diamond dan Skin Epic
Siswa dan Guru di Semarang Terpapar Covid-19 Saat PTM, DPRD Minta Pihak Sekolah Jangan Longgar Soal Prokes
Ringankan Beban Terdampak Pandemi, Bapera Salurkan Bantuan Sosial Kepada Masyarakat Semarang Tengah
Syekh Ali Jaber Utarakan Manfaat Beristighfar Sebelum Subuh, Simak Selengkapnya