politik

Koalisi Indonesia Bersatu, Ketua DPP Partai Golkar M Iqbal Wibisono: Kuatkan Konsolidasi!

Jumat, 27 Mei 2022 | 14:41 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jateng dan DIY, M Iqbal Wibisono saat mengisi ceramah kebangsaan yang digelar oleh DPD Partai Golkar Kota Semarang.

KONTENJATENG.COM - Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diantara tiga partai yakni Golkar, PPP, dan PAN diharapkan dapat memunculkan calon pesaing kuat pada saat pelaksanaan Pilpres 2024.

Usai terbentuknya KIB, jajaran pimpinan Partai Golkar turun langsung dalam memberi arahan kepada seluruh kader di struktur organisasi partai yang berada di tingkatan bawah. Untuk dapat menguatkan keberadaan KIB.

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jateng dan DIY, M Iqbal Wibisono, mengatakan, terbentuknya KIB merupakan keputusan pimpinan partai untuk menjalin koalisi.

Baca Juga: LINK NONTON THE DOLL 3 BANYAK DICARI NETIZEN, APAKAH SUDAH TAYANG DI NETFLIX ATAU BAHKAN DI SITUS FILM LK21?

Ketua Umum sesuai kapasitasnya sebagai pimpinan partai, memberikan instruksi kepada jajaran struktur partai untuk memberikan arahan kepada para kadernya hingga di tingkat bawah.

Mulai dari kabupaten/kota hingga provinsi, untuk melakukan kegiatan yang sama yaitu menyolidkan keberadaan KIB di setiap daerah. Untuk itu, kepengurusan yang berada di bawah DPP Partai Golkar harus mengikuti dan melaksanakan keputusan secara tegak lurus.

"Untuk meraih kemenangan dan kekuatan, maka harus menjalankan perintah secara tegak lurus, apalagi ini merupakan keputusan partai sekaligus keputusan politik. Kalau sampai di tingkatan bawah ternyata melakukan hal-hal yang lain, maka ini tentu perlu dievaluasi," ujar dia, saat dalam acara Halal bi Halal dan Sarasehan Kebangsaan DPD Partai Golkar Kota Semarang, di Hotel Candi Indah, Kamis 26 Mei 2022 malam.

Baca Juga: PROMO AKHIR BULAN! Kode Promo Gojek Terbaru Mei 2022 Simak Disini!

Menurut Iqbal, KIB masih membutuhkan proses karena berjangka waktu cukup panjang. Komposisi KIB memang sementara baru tiga partai, tapi itu telah memenuhi kriteria untuk batas persyaratan partai untuk bisa mencalonkan pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang harus di atas 20 persen kursi di legislatif.

Harapannya, dapat semakin baik dan solid. Bahkan, ungkap Iqbal, KIB masih membuka peluang partai-partai lain untuk ikut berkoalisi. Tentunya bagi partai yang memang memiliki kesamaan visi-misi, maupun program dan tujuannya.

"KIB memiliki 23,66 persen kursi, jadi memungkinkan untuk bisa mencalonkan pasangan Presiden dan Wakil Presiden. Walau begitu, kami tetap terbuka kalau ada partai lain yang hendak bergabung," papar dia.

Baca Juga: Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa, Membaca Kecocokan Jodoh Berdasarkan Perhitungan Weton

Adapun terkait kemunculan koalisi baru di luar KIB, Iqbal menyebut hal tersebut tidak menjadi masalah. Pihaknya justru mengapresiasi seandainya Pilpres nanti dapat memunculkan lebih dari dua calon pasangan.

"Kalau hanya dua, potensi perpecahan bangsa akan besar terjadi diantara dua pendukung calon. Kalau lebih dari dua pasangan calon, diharapkan suasananya konstelasi politik akan lebih cair setelah pemilihan. Jadi, diharapkan tidak ada lagi istilah-istilah seperti 'Kadrun' atau 'Cebong' antara pihak satu dan lainnya," terang dia.

Sementar itu, Ketua DPD Partai Golkar Kota Semarang, Erry Sadewo, mengatakan, KIB merupakan perintah partai yang harus dilaksanakan semaksimal mungkin oleh seluruh kader.

Halaman:

Tags

Terkini

Bocoran Visi-Misi Tim Pemenangan Yoyok-Joss: Hasta Karya

Selasa, 10 September 2024 | 21:46 WIB