SEMARANG, Kontenjateng.com – Plt. Kepala BLU Trans Semarang, Hendrix Setiawan mengatakan, bahwa saat ini rencana pembangunan dedicated line atau jalur khusus untuk armada Trans Semarang terus digodok.
“Berbagai kajian telah dilakukan, termasuk mengadakan kajian dampak lingkungan,” katanya, Jumat (6/11/2020).
Hendrix mengungkapkan, jalur khusus Trans Semarang rencananya akan dibangun dengan panjang 12,83 kilometer dengan 27 shelter bagi armada Trans Semarang. Titiknya mulai dari simpang Jrakah sampai simpang Fatmawati.
"Kajian ini termasuk pada dampak lingkungannya, misalnya daerah mana yang butuh jalur khusus, atau mana yang tidak dan mix dengan kendaraan lain," tandasnya.
Hendrix menjelaskan, dari kajian yang ada, pembangunan jalur khusus Trans Semarang belum membutuhkan pembabasan lahan. Menurutnya, kajian saat ini lebih ke imbas atau dampak sosial atas keberadaan jalur tersebut nanti.
“Misalnya saja pelaku usaha, ataupun Organda. Ini belum bisa jadi acuan, kedepan masih ada diskusi tentang rencana aksi jalur khusus. Rencana tersebut saat ini masih dalam tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan,” tambahnya. (nug/kj)
