Tragedi Nakba yang dalam bahasa Arab berarti "Malapetaka" diperkirakan telah menewaskan 15 ribu warga Palestina.
Selain itu 150 ribu warga Palestina tetap tinggal di negara Israel yang baru terbentuk dan Mereka terpaksa hidup di bawah pendudukan militer yang dikontrol ketat selama hampir 20 tahun sebelum mereka akhirnya diberikan kewarganegaraan Israel.
Tahun 1967 : Perang 6 Hari "Naksa"
Peristiwa Naksa dipicu oleh ketegangan yang meningkat antara Israel dan negara-negara Arab, terutama Mesir, Suriah, dan Yordania. Ketegangan ini melibatkan masalah wilayah dan sengketa perbatasan.
Pada 5 Juni 1967, Israel meluncurkan serangan mendadak terhadap pangkalan-pangkalan udara Mesir. Serangan ini ditujukan untuk menghancurkan kemampuan militer Mesir dan merespon blokade Selat Tiran oleh Mesir.
Baca Juga: Makanan Jin dan Setan dalam Dunia Manusia, Awas ada Jin di Piring Makanmu!
Setelah terlibat dalam perang yang berlangsung selama enam hari pasukan Israel berhasil mengalahkan koalisi tentara Arab dan menduduki sisa wilayah bersejarah Palestina, yang di antarnya Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, serta Semenanjung Sinai Mesir.
Hal itu pun menyebabkan perpindahan paksa kedua bagi warga palestina. Peristiwa ini berarti "kemunduran" atau dalam bahasa Arab disebut "naksa".
Tahun 1987-1993 : Intifada Pertama
Intifada berarti perlawanan. Intifada Palestina pertama dilakukan di Jalur Gaza pada bulan Desember 1987.
perlawanan Kala itu dilakukan para pemuda Palestina dengan melemparkan batu ke tank serta tentara Israel. Hal itu juga yang menjadi alasan berdirinya gerakan Hamas.
Baca Juga: NIKAH BEDA AGAMA! Buya Yahya Berikan Penjelasan Hukum Islam dan Pandangan Diluar Syariat