"Sulit menerima hal itu bahkan sebelum ada pertemuan resmi dengan pemimpin partai," tambahnya.
Menurut laporan Al-Jazeera pada Kamis 11 September 2025, seruan agar Emmanuel Macron mundur pun terdengar di tengah kerumunan.
"Sama saja masalahnya, Emmanuel Macron lah masalahnya, bukan para menteri. Dia harus mundur!" tegas seorang demonstran lain bernama Fred.
Meski berlangsung damai di beberapa wilayah, aksi ini juga diwarnai bentrokan. Salah satunya, terjadi di Paris. Polisi 'anti huru-hara' di Prancis terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang bertahan di jalanan.
Baca Juga: Ketersediaan BBM Non-Subsidi di SPBU Swasta Banyak yang Kosong, Begini Penjelasan Wamen ESDM
Bentrok tersebut berujung pada penangkapan massal. Hanya di Paris saja, hampir 200 orang demonstran ditahan karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Hingga kini, data dari Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat ratusan orang diamankan di berbagai kota. Dari jumlah itu, 415 orang masih ditahan otoritas keamanan setempat.***