Mantan Parlemen Afganistan Tak Terima Negaranya Diacak-Acak Taliban

photo author
- Rabu, 18 Agustus 2021 | 21:42 WIB
Pasukan Taliban berpose dengan senjata di lokasi yang dirahasiakan di Afghanistan pada 19 Agustus 2009. /REUTERS/Stringer
Pasukan Taliban berpose dengan senjata di lokasi yang dirahasiakan di Afghanistan pada 19 Agustus 2009. /REUTERS/Stringer

KONTENJATENG.COM - Ketidakterimaan masyarakat Afganistan karena negaranya berhasil dikuasai Taliban kian memuncak.

Bahkan, beberapa mantan anggota parlemen setempat melontarkan sumpah serapah kepada Taliban.

Jamil Karzai, salahsatunya. Mantan anggota parlemen negara setempat tersebut menyalahkan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani terkait penguasaan Taliban di negaranya.

Sepupu mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai itu pun meluapkan kekesalannya begitu berhasil meninggalkan Kabul, dan tiba di New Delhi pada Minggu, 15 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Perhatikan, Berikut Data yang Dibutuhkan BPJS Ketenagakerjaan, Cek Kepesertaanmu

Sebelumnya, Taliban menguasai Ibu Kota Provinsi Utama di Afghanistan dalam dua minggu terakhir, yang dilanjutkan dengan menuju Ibu Kota Negara, Kabul untuk mengambil alih Pemerintah.

Setelah Ibu Kota dikuasai, situasi Bandara Kabul mengalami kekacauan akibat orang-orang yang putus asa memilih melarikan diri dari kekuasaan Taliban.

Mereka memenuhi landasan pacu pesawat, dan bahkan berpegangan pada pesawat yang lepas landas hingga beberapa orang jatuh dan meninggal dunia.

Kemudian pada hari Senin, 16 Agustus 2021, pasukan AS mengumumkan bahwa mereka telah menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan di bandara.

Baca Juga: Film Selesai, Gading dan Anya Geraldine Malah Selingkuh

Lima orang tewas dalam kekacauan pada hari itu, dan masih belum jelas apakah mereka terinjak-injak atau ditembak.

Semua penerbangan komersial di bandara Kabul pun dibatalkan, karena pemerintah asing berebut untuk mengatur penerbangan evakuasi staf diplomatik dan warga negara mereka.

Sejak Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu pada hari Minggu, 15 Agustus 2021 sore, Taliban telah mengambil alih semua entitas pemerintah.

Hal itu pun membuat masa depan ribuan warga negara Afghanistan tidak jelas, dan harus terjebak di negara-negara lain seperti India.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Wahyu Budi

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X