Putin: Di Moskow Ada 15 Persen Muslim, Tidak Pernah Ada Masalah

photo author
- Sabtu, 21 Agustus 2021 | 15:21 WIB
The Putin Interviews. /Amazon
The Putin Interviews. /Amazon

KONTENJATENG.COM - Wawancara yang pernah dilakukan sutradara besar Oliver Stone Presiden Rusia Vladimir Putin pada periode 2015-1017 menunjukkan bagaimana Amerika Serikat membuat propaganda untuk umat Islam.

Hasil wawancara tersebut juga ditayangkan dalam seri dokumenter TV tahun 2017 berjudul The Putin Interviews.

Dokumenter itu menjadi monumental karena digarap dengan sudut pandang sinematik khas Oliver Stone terhadap salah satu pemimpin besar dunia yang disegani.

Saat wawancara, Oliver Stone bertanya, “Di Rusia banyak kaum muslim, bagaimana pemerintah mengawasi orang muslim di Rusia?”

Baca Juga: Taliban Segera Umumkan Sistem Pemerintahan Baru Afganistan di Bawah Panji Kekuasaan Mereka

Menanggapi pertanyaan itu, Vladimir Putin menjawab, "Mengapa orang muslim harus diawasi? Rakyat Rusia banyak yang muslim. Di Moskow saja ada 15 persen orang muslim. Tidak pernah ada masalah."

"Kami tidak pernah menganggap orang muslim masalah. Anggapan itu hanya politik Amerika Serikat dan sekutunya. Terorisme misalnya, kapan Islam mulai diidentikkan dengan terorisme? Setelah perang dingin berakhir,” katanya retoris saat Oliver Stone terus memperhatikan.

Dengan gaya bicaranya yang tenang dan mendalam, Vladimir Putin menyebut bahwa Amerika Serikat butuh musuh baru agar industrinya berputar.

Menurut dia, usai Perang Dingin dan bubarnya Uni Soviet, tak ada lagi musuh dunia barat yang disebut Blok Timur.

Saat “elang” dan “beruang” berdamai, Vladimir Putin heran NATO masih ada dan bahkan terus memperkuat diri sampai hari ini.

Baca Juga: 3 Kandungan Buah Mentimun yang Dibutuhkan Bagi Kesehatan Tubuh

“Untuk apa NATO dipertahankan bahkan diperluas? Bukankah Rusia tidak lagi menjadi musuh Amerika Serikat? Lalu siapa musuh NATO? Amerika Serikat selalu tidak konsisten dengan ucapannya. Berbuat sesuka hati. Itulah bahayanya adikuasa tunggal di dunia,” katanya.

Vladimir Putin menjelaskan, dia tidak terkejut saat Barrack Obama memimpin Amerika Serikat dan mengingkari janji.

Barrack Obama pernah menyebut akan akan menutup penjara Guantanamo yang kontroversial. Namun, Sampai masa kepemimpinannya digantikan Donald Trump, penjara Guantanamo aktif beroperasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Wahyu Budi

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X