khazanah

TEKS KHUTBAH JUMAT Menyambut Bulan Ramadhan 2023, Kemudahan - Kemudahan di Bulan Ramadhan

Kamis, 16 Maret 2023 | 10:39 WIB
naskah teks khutbah Jumat menyambut Ramadhan 1444 H/2023 berjudul Tujuh Kemudahan di Bulan Ramadhan. (Pixabay)

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah pada nabi termulia dari para nabi dan rasul, yaitu kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.

Amma ba’du,

Ma’asyirol muslimin jama’ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah …

 

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW dan Seorang Wanita Yahudi yang Mencoba Meracuni Rasulullah SAW

Selanjutnya …

Kemudahan keenam dari amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan:
Shalat malam tidak dibatasi jumlah rakaat, boleh dengan rakaat sedikit maupun banyak. Dalilnya,

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ صَلاَةِ اللَّيْلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى »

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau lantas menjawab, “Shalat malam itu dua raka’at salam, dua raka’at salam. Jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk Shubuh, maka tutuplah dengan satu raka’at, maka itu jadi raka’at ganjil jadi penutup yang sebelumnya.” (HR. Bukhari, no. 990 dan Muslim, no. 749). Kalau seandainya jumlah rakaat shalat tarawih dibatasi 11 raka’at, pasti dalam jawaban Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas akan diberikan batasan.

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak.” (At-Tamhid, 21: 70)

Kemudahan ketujuh:
Boleh melakukan i’tikaf sunnah di bulan Ramadhan walau hanya sebentar, yang penting dilakukan di masjid. Allah Ta’ala menyebutkan tentang syari’at i’tikaf,

وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

“Sedang kamu beri’tikaf dalam masjid.”(QS. Al Baqarah: 187). Ibnu Hazm rahimahullah berkata, “Allah Ta’ala tidak mengkhususkan jangka waktu tertentu untuk beri’tikaf (dalam ayat ini). Dan Rabbmu tidaklah mungkin lupa.” (Al-Muhalla, 5: 180).

Al-Mardawi rahimahullah mengatakan, “Waktu minimal dikatakan i’tikaf pada i’tikaf yang sunnah atau i’tikaf yang mutlak adalah selama disebut berdiam di masjid (walaupun hanya sesaat).” (Al-Inshof, 6: 17)

Sehingga jika ada yang bertanya, bolehkah beri’tikaf di akhir-akhir Ramadhan hanya pada malam hari saja karena pagi harinya mesti kerja? Jawabannya, boleh. Karena syarat i’tikaf hanya berdiam walau sekejap, terserah di malam atau di siang hari.

Halaman:

Tags

Terkini