Teks Naskah Khutbah Jumat dengan Tema Toleransi dalam Mengucapkan Natal, Menjawab Pertanyaan Seorang Muslim

photo author
- Selasa, 20 Desember 2022 | 13:35 WIB
naskah teks singkat khutbah Jumat yang bisa digunakan pada tanggal 23 Desember 2022 dengan tema Toleransi dalam Mengucapkan Natal. (Pixabay)
naskah teks singkat khutbah Jumat yang bisa digunakan pada tanggal 23 Desember 2022 dengan tema Toleransi dalam Mengucapkan Natal. (Pixabay)

KONTENJATENG.COM- Simak artikel berikut ini untuk mendapatkan naskah teks singkat khutbah Jumat yang bisa digunakan pada tanggal 23 Desember 2022 dengan tema Toleransi dalam Mengucapkan Natal.

Memasuki bulan Desember artinya akan memasuki hari besar ummat kristen/Nasrani yaitu Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2022 mendatang.

Setiap tahun selalu timbul pertanyaan terkait hukum seorang Muslim mengucapkan Natal. Pada artikel naskah teks singkat khutbah Jumat berikut ini akan turut membahas tentang sikap toleransi yang seharusnya dilakukan seorang Muslim terhadap teman-teman yang beragama Kristen/Nasrani saat merayakan Natal.

Baca Juga: Kisah Mukjizat Nabi Muhammad saw Mengeluarkan Air dari Sela-Sela Jarinya

Dilansir dari laman seruanmasjid.com berikut ini adalah naskah teks singkat khutbah Jumat yang bisa digunakan pada tanggal 23 Desember 2022 dengan tema Toleransi dalam Mengucapkan Natal.

Khutbah I

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
…أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ
(QS Al-Kafirun [109]: 1-6)

Baca Juga: KISAH NYATA ! Sesosok Pemuda Ini Diculik dan Hidup di Alam Jin Selama 4 Tahun, Simak Kisah Selengkapnya Disin

Alhamdulillah, di hari yang mulia ini, kita dikumpulkan di tempat mulia ini, bersama orang-orang yang dimuliakan oleh Allah untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai Muslim, shalat Jumat berjamaah. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, meningkatkan derajat kita, dan menghapus dosa-dosa kita. Shalawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Marilah kita terus meningkatkan takwa kita kepada Allah, dengan taat dan patuh kepada syariah Allah, itulah syariah Islam. Sungguh di akhir zaman ini, godaan ketakwaan terus bermunculan. Tipu daya merajalela, dan kemaksiatan seperti dipelihara. Sementara mereka yang menyuarakan kebenaran dihinakan dan ditutup mulutnya. Rasulullah SAW menggambarkan:

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Setiap akhir tahun, biasanya kita selalu dihadapkan pada persoalan toleransi. Haruskah kita mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru kepada orang-orang Nasrani, sebagai bukti toleransi kita kepada mereka?

Sebagian umat Islam ini bimbang. Bahkan ada yang menganggapnya remeh. Cuma ucapan saja. Tak ada kaitan dengan keimanan kita. Maka, penting bagi kita untuk mendudukkannya.

Islam memang mengajarkan sikap toleransi. Tapi bukan toleransi ala Barat, ala liberal. Dalam Islam, toleransi bermakna membiarkan umat lain menjalankan ritual agamanya, termasuk perayaan agamanya. Toleransi juga bermakna tidak memaksa umat lain untuk memeluk Islam.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa orang Quraisy pernah berkata kepada Rasul SAW, “Andai engkau menerima tuhan-tuhan kami, niscaya kami menyembah tuhanmu.” Menjawab itu, Allah SWT menurunkan firman-Nya dalam Surat al-Kafirun, hingga ayat terakhir:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Wicaksono

Sumber: seruanmasjid.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X