KONTENJATENG.COM - Cendekiawan Muslim Indonesia, HM Quraish Shihab, mengungkapkan alasannya enggan dipanggil habib meski masih memiliki jalur keturunan kepada Nabi Muhammad SAW.
HM Quraish Shihab menjelasan alasan dirinya mengapa enggan dipanggil habib meski memiliki jalur keturunan kepada Nabi Muhammad SAW.
Meski memiliki jalur keturunan kepada Nabi Muhammad SAW, HM Quraish Shihab, tetap menolak atau enggan dipanggil habib. Berikut alasannya dibahas diartikel ini.
Baca Juga: Tanpa MP3 Juice, Begini Cara Download Lagu dari YouTube Langsung Tersimpan di Galeri HP Tanpa Ribet
Dengan tawadhu dia mengatakan bahwa dirinya merasa belum memiliki teladan akhlak yang diajarkan oleh Baginda Nabi sehingga belum pantas untuk dipanggil habib.
“Saya sendiri diajarkan oleh ayah, ‘Tidak usah kamu yang berkata dirimu habib. Tidak usah kamu yang mengatakan dirimu, ‘Saya profesor, saya doktor.’ Biar dari kegiatanmu orang berkata, oh ini wajar dinamai habib. Ini wajar jadi profesor,” terangnya, Senin 24 Januari 2022.
Lebih lanjut, alumnus Pesantren Darul Hadis Al-Faqihiyah Malang, Jawa Timur itu menegaskan, memiliki jalur nasab mulia ke Nabi Muhammad seharusnya menjadi cermin bagi diri agar berperilaku sesuai dengan akhlak yang diajarkan oleh Nabi.
Baca Juga: 4 Lagu Kpop Obat Patah Hati Ditinggal Kekasih, Dijamin Cepat Bisa Move On
“Garis keturunan ini mestinya mengikuti jalur kakek-kakeknya ini, mengikuti jalur Nabi, yang menyebarkan toleransi, yang menyebarkan akhlak,” katanya.
Penulis Tafsir Al-Misbah itu menyayangkan dengan sebagian orang yang mengaku sebagai habib, tapi akhlaknya belum mencerminkan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Dengan demikian Prof Quraish menilai jika demikian justru akan menodai citra keturunan Nabi sebagai generasi yang seharusnya berakhlak luhur.
“Apa yang terjadi sekarang itu, sebagian kecil orang bisa membuat citra yang negatif. Kemudian disambut oleh yang lain dengan cara yang tidak sesuai juga sehingga terjadi apa yang dinamakan ribut-ribut itu,” ucap Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) itu.
Mendasari argumennya, Prof Quraish Shihab mengutip salah satu ucapan Sahabat Ali ra yang berbunyi, Bukanlah seorang kesatria mereka yang mengatakan, ‘Inilah ayah saya.’ Tapi seorang kesatria adalah mereka yang mengatakan, ‘Inilah saya’.
Alasan lain Prof Quraish Shihab enggan dipanggil ‘habib’ karena merasa dirinya belum mencintai masyarakat sehingga masyarakat juga mencintainya. Sementara dalam pandangannya, seorang yang ‘layak’ dipanggil habib adalah keturunan Nabi yang mencintai masyarakat dan masyarakat juga mencintainya.
“Kalau cuma mau dicintai, (tapi) tidak mau mencintai, ya bukan habib itu dong," ujar Prof Quraish Shihab.