Materi Ceramah Singkat atau Kultum Ramadhan dengan Judul Cara Khusyu dalam Sholat

photo author
- Kamis, 24 Maret 2022 | 11:46 WIB
Materi Ceramah Singkat atau Kultum dengan Judul Cara Khusyu dalam Sholat (Pixabay)
Materi Ceramah Singkat atau Kultum dengan Judul Cara Khusyu dalam Sholat (Pixabay)

KONTENJATENG.COM- Berikut ini materi ceramah singkat yang bisa digunakan untuk Kultum pada bulan Ramadhan 2022 dengan judul Cara Khusyu dalam Sholat.

Pada bulan Ramadhan biasanya diadakan ceramah singkat atau yang biasa disebut dengan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) selepas melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Adanya Kultum atau ceramah singkat ini diharapkan mampu meningkatkan keimanan muslimin dan muslimat.

 

Baca Juga: Materi Ceramah Singkat atau Kultum dengan Judul Syukur dan Sabar dalam Kehidupan

 

Dirangkum Kontenjateng.com dari tongkronganislami.net materi ceramah singkat atau Kultum berikut ini berjudul Cara Khusyu dalam Sholat.

Cara Khusyu dalam Sholat

Pengertian shalat menurut etimologi adalah do’a dan pujian. Dengan demikian, ungkapan shalat Allah kepada Nabi-Nya, berarti pujian atau kasih sayang Allah Swt kepada Nabi Nya. Makna ini bisa kita lihat pada firman Allah yang artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya memuji Nabi, wahai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk nabi dan ucapkanlah salam kehormatan padanya. (QS. al-Ahzab: 56).

Firman Allah Swt surat at-Taubah: 103 yang berbunyi, Artinya: Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. at-Taubah: 103).

 

Baca Juga: Materi Ceramah Singkat atau Kultum dengan Judul Pentingnya Mempelajari Ilmu Islam

 

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa shalat mempunyai bentuk lahir yang dapat disaksikan oleh pandangan mata. Dan inilah pengertian yang diberikan oleh ulama fiqih, yaitu perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam (baca: tata cara sholat). Tetapi kalau ditinjau dari hakikat dan ruhnya shalat tidak hanya terletak pada gerak lahir saja, tetapi juga terletak dalam gerak jiwa dan gerak hati, dan itu tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah Swt.

Kalau hati dan jiwa sudah bisa dipadukan dengan badan (melalui gerakan shalat yang benar), dikonsentrasikan dan di pusatkan sesungguh-sungguhnya dalam menyembah Allah Swt barulah dapat dikatakan shalat.1 Sedang makna shalat bagi kalangan Ahli Tasawuf lebih dilihat dari sisi ruh (jiwa) atau hakikat shalat.

Menurut kalangan ini, shalat sering diartikan sebagai: “Menghadapkan hati kepada Allah sehingga dapat mendatangkan rasa takut kepada-Nya dan menanamkan dalam jiwa rasa keagungan–Nya dan kesempurnaan-Nya”. Sedang ruh shalat adalah “berharap kepada Allah dengan sepenuh jiwa dengan segala khusyu’ di hadapan-Nya dengan berikhlas bagi-Nya serta hadir dalam berdzikir, berdo’a dan memuji.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gilang Wicaksono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X