KONTENJATENG.COM – Permainan anak atau dolanan anak mengandung sebuah filosofi yang kuat dalam pembentukan karakter pada anak terutama untuk budi pekerti. Kejujuran, hormat-menghormati serta kompetisi semua ada.
Sayang, seni dolanan anak itu redup seiring dengan permainan yang digantikan oleh kecanggihan gawai. Anggota DPRD Jateng Stephanus Sukirno menuturkan kegelisahannya itu dalam acara 'Dialog Media Tradisional/ Dialog Metra' dengan tema 'Nguri-uri Kesenian Tradisional Khas Surakarta Pentas Dolanan Anak,' baru-baru ini
“Sekarang jarang ada keramaian anak-anak bercanda, bersenda gurau di lapangan atau di tempat terbuka sambal bermain engklek, petak umpet atau bentengan. Yang ada mereka berkumpul, asyik sendiri-sendiri dengan gawainya,” tuturnya.
Malam itu di halaman Ndalem Djojokoesoeman (baca: Joyokusuman), Kelurahan Gajahan Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, sejumlah bocah berkumpul. Ada yang bermain engklek, congklak atau dakon, gangsingan, rangku alu (loncat bamboo) dengan riang gembira di salah satu rumah priyayi milik Keraton Surakarta dibangun pada 1878.
“Dolanan anak juga ada nilai kuat yang dikandung yakni rasa unggah-ungguh kepada orang yang lebih tua. Tata nilai tersebut oleh Soekarno digali menjadi lima sila yang disebut Pancasila yang merupakan dasar dari Indonesia,” kata Anggota Komisi A DPRD Jateng itu.
Wiyono sebagai budayawan pun menganggap seni dolanan anak merupakan poros, seluruhnya terkandung banyak emosional, cita-cita serta unggah-ungguh semua ada di kesenian tradisional ini. “Dekorasi dan berbagai macam cara bisa menghidupkan dolanan anak, itu dia mempelajari kesenian dolanan anak nusantara. salah satu saling menghargai, toleransi yang akan terbentuk disitu,” ucap Wiyono.
"Di situ ada semua wujud dari Pancasila, nilai yang terkandung dalam dolanan anak sebetulnya luar biasa. Ini merupakan salah satu kekayaan budaya, banyak hal kekayaan yang luar biasa tetapi tidak pernah terpakai,” imbuhnya. (**)
Artikel Terkait
Upaya Pelestarian Tradisi, DPRD Jateng Akan Gelar Pagelaran Tari Tradisional Ndolalak
Kesenian Kuda Lumping Asli Brebes Layak Dilestarikan
Kesenian Burok Asli Pesisir Brebes, Berikut Ulasannya
Kesenian Tayub Tak Lekang Zaman, Ini Ulasannya