Paham inilah yang harus selalu kita junjung tinggi jika kita ingin membangun negeri ini. Karena fakta sejarah membuktikan bahwa pemikiran dan paham yang ghuluww, taqshir, dan ekstrem telah memporak-porandakan dan meluluhlantakkan berbagai negara. Contoh konkretnya di masa sekarang adalah Irak, Suriah, Afghanistan dan lain-lain. Jangan sampai Indonesia menjadi Irak atau Suriah kedua.
Baca Juga: Info Pendaftaran CPNS dan PPPK 2022 Resmi Dibuka, Cek Disini rincian Formasi CPNS dan PPPK 2022
Paham takfir syumuli (pengafiran menyeluruh kepada semua orang yang tidak sepaham), paham pengafiran terhadap pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum Islam dan menuduhnya dengan thaghut, paham pengafiran dan pemusyrikan terhadap para pelaku tabarruk, tawassul, peringatan maulid Nabi dan ziarah makam para nabi dan wali, semua itu telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di berbagai belahan dunia.
Hal itu juga telah merenggut kemerdekaan dari banyak orang. Akibat paham-paham ekstrem tersebut, banyak orang yang tidak bisa lagi menikmati kebebasan dan kemerdekaan dalam banyak hal. Lebih-lebih lagi, apabila paham dan pemikiran ekstrem tersebut dituangkan dalam aksi-aksi pengeboman, perusakan fasilitas umum dan pembunuhan serta penyembelihan orang-orang yang dianggap musyrik dan kafir. Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Jika kita mencintai negeri ini, jika kita cinta tanah air ini, maka buktikan cinta itu. Jangan hanya cinta yang terucap di bibir saja.
Tapi cinta yang benar-benar cinta. Yaitu cinta yang senantiasa mendorong kita untuk terus membangun dan memperbaiki negeri ini. Kita bangun dan perbaiki negeri ini dengan menjadi pribadi-pribadi yang shalih. Yaitu pribadi-pribadi yang berilmu, beramal dan penuh dedikasi untuk membangun negeri. Pribadi-pribadi yang shalih akan melahirkan keluarga-keluarga yang shalih. Dan keluarga-keluarga yang shalih akan mewujudkan masyarakat yang shalih. Jadi keshalihan individu akan mewujudkan keshalihan sosial.
Keshalihan sosial akan menjadikan negeri ini aman, sentosa dan sejahtera. Dengan keshalihan sosial, segala bentuk kejahatan akan terputus. Dan satu lagi, jangan pernah bosan untuk terus mengampanyekan paham-paham Ahlussunnah yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin. Paham moderatlah yang akan menjadikan Indonesia sebagai baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77. Bersama, kita jadikan Indonesia lebih maju.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Menangkap dan Mencekik Jin Ifrit Karena Mengganggu Solat Rasulullah
Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
Artikel Terkait
Naskah Teks KHUTBAH JUMAT Berjudul Makna Silaturahmi
Naskah Teks KHUTBAH JUMAT Berjudul Kematian Pintu Menuju Akhirat
Contoh Naskah Teks KHUTBAH JUMAT Berjudul Berbakti Kepada Orang Tua
PDF! Naskah Teks Khutbah Jumat Singkat Berjudul Menyayangi Ibu
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat dengan Tema Keutamaan Ibadah Haji bagi Umat Islam
PDF! Naskah Teks Khutbah Jumat Singkat dengan Tema Alam Kubur
Contoh Teks Khutbah Jumat dengan Tema Keutamaan Bulan Muharram
Contoh Teks Khutbah Jumat dengan Tema Pelajaran Penting Tahun Baru Islam (Hijriah)
Teks Khutbah Jumat Singkat Spesial Menyambut HUT RI 77 dengan Tema 'CINTA TANAH AIR'