Teks Khutbah Jumat Menyambut Isra Miraj 2023 Berjudul Hidupkan Kembali Spirit Isra Miraj

photo author
- Kamis, 16 Februari 2023 | 09:47 WIB
naskah teks singkat khutbah Jumat berjudul Hidupkan Kembali Spirit Isra Miraj sebagai referensi bagi khotib menyambut Peringatan Isra Miraj. (Pixabay)
naskah teks singkat khutbah Jumat berjudul Hidupkan Kembali Spirit Isra Miraj sebagai referensi bagi khotib menyambut Peringatan Isra Miraj. (Pixabay)

Baca Juga: Benarkah Nabi Muhammad Berubah jadi Cahaya Saat Isra Miraj Sehingga Tidak Hangus? Simak Penjelasan Buya Yahya

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Nabi menyinggahi dua Masjid yakni Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid al-Aqsha di Palestina, sebelum ke langit menghadap Allah SWT. Keduanya adalah masjid suci kaum Muslimin. Saat ini Masjid al-Aqsha dikuasai oleh Zionis Israel.

Terkait Baitul Maqdis, tempat Masjid al-Aqsha berdiri, Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun kota Baitul Maqdis kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR at-Tirmidzi).

Baitul Maqdis adalah tanah kaum Muslimin. Wilayah itu dulu dibebaskan oleh pasukan terbaik kaum Muslimin di bawah Khalifah Umar bin Khathtab. Tak heran khalifah terakhir Turki Ustmani, Sultan Abdul Hamid II saat didatangi dedengkot Yahudi yang mau meminta tanah Palestina, beliau katakan: “Sungguh aku tidak akan melepaskan Bumi Palestina meskipun hanya sejengkal. Tanah Palestina bukanlah milikku, tetapi milik kaum Muslim. Rakyatku telah berjihad untuk menyelamatkan bumi ini dan mengalirkan darah demi tanah ini. Hendaknya kaum Yahudi—yang berambisi membeli Tanah Palestina, red.—menyimpan saja jutaan uang mereka. Jika suatu hari nanti Khilafah terkoyak-koyak, saat itulah mereka akan sanggup merampas Palestina tanpa harus mengeluarkan uang sedikit pun. Namun, selagi aku masih hidup, goresan pisau di tubuhku terasa lebih ringan bagi diriku daripada aku harus menyaksikan Palestina terlepas dari Khilafah. Ini adalah perkara yang tidak boleh terjadi.”

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Tak bisa meminta, Yahudi dengan licik merongrong dan kemudian menghapuskan Negara yang melindungi dan mempertahankan Palestina yakni Khilafah Utsmaniyah , tepat pada 28 Rajab 1342 H, 100 tahun yang lalu. Melalui tangan kotor Mustafa Kemal Attatturk , sejak saat itu kaum Muslimin kehilangan induk, terpecah belah, dan tak berdaya, serta mudah diadu domba oleh musuh-musuhnya. Umat Islam di berbagai belahan dunia dirundung nestapa. Tak terkecuali Bumi Palestina, negeri yang Allah SWT berkahi.

Karena itu, peristiwa Isra’ Mi’raj seharusnya menjadi spirit yang bisa menjadi pijakan dakwah dan perjuangan umat hari ini.

Dan, 100 tahun berlalu, institusi Daulah Islamiyah warisan Nabi SAW itu telah hilang, setelah bertahan hampir 14 abad lamanya. Pasca Rasulullah SAW wafat, eksistensi Daulah Islamiyah kemudian dilanjutkan oleh keberadaan Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang pertama, yang dipimpin oleh Khulafaur Rasyidin. Era Khulafaur Rasyidin lalu dilanjutkan secara berkesinambungan oleh Khilafah Umayah, Khilafah ‘Abasiyah dan Khilafah Utsmaniyah.

 

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Menangkap dan Mencekik Jin Ifrit Karena Mengganggu Solat Rasulullah

Akhirnya, melalui perenungan peristiwa Isra’ Mi’raj 1442 H ini, saatnya umat Islam menemukan urgensitasnya yang terpenting, yakni semakin menguatkan keimanan kepada Allah SWT dan semakin meningkatkan spirit perjuangan untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah melalui tegaknya kembali Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang kedua, dengan izin dan pertolongan Allah SWT. Hanya dengan Khilafah–lah negeri-negeri Muslim akan kembali bersatu dan terbebas dari berbagai nestapa akibat penjajahan.

Ingatlah firman Allah SWT:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْٓا اَنْصَارَ اللّٰهِ كَمَا قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيّٖنَ مَنْ اَنْصَارِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۗقَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ نَحْنُ اَنْصَارُ اللّٰهِ فَاٰمَنَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ وَكَفَرَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ ۚفَاَيَّدْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلٰى عَدُوِّهِمْ فَاَصْبَحُوْا ظَاهِرِيْنَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Wicaksono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X