Benarkah Arwah Pulang Ke Rumah Setiap Malam Jumat? Begini Penjelasan Buya Yahya

KONTENJATENG.COM-Bagi sebagian masyarakat jawa lagu yang berjudul 'Saben Malam Jumat' bukanlah lagu yang asing ditelinga, apalagi bagi masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Secara umum, lagu tersebut mengandung sebuah nasihat yang baik, namun ada potongan syair yang berbunyi 'Setiap hari Jumat ahli kubur pulang ke rumah untuk meminta doa dan bacaan Qur'an, jika tidak dikirimi ahli kubur akan menangis pulang ke kuburannya'. syair tersebut tidak sesuai dengan yang ada pada ajaran Islam.

Hal itulah yang kemudian ditanyakan oleh seorang jamaah dalam sebuah kajian yang di isi oleh Buya Yahya.

Baca Juga: Jamaah Bertanya perihal Tempat Angker dan Roh Gentayangan, Begini Penjelasan Ust Khalid Basalamah

Ia menanyakan benarkah demikian kondisi ahli kubur jika malam Jumat.

Dilansir KontenJateng.com dari video 'Benarkah Arwah Pulang Ke Rumah Setiap Malam Jum'at? Buya Yahya Menjawab' yang tayang di kanal YouTube Al-Bahjah TV, 18 Feb 2018, Buya Yahya mengatakan dalam Islam tak ada arwah yang akan pulang ke rumah pada malam Jumat dan meminta doa lalu, menangis jika tidak didoakan.

Buya Yahya menegaskan bahwa dalam ajaran Islam tidak ada ajaran semcam itu.

"Yang ada adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang anak untuk mendoakan orang tua," tambahnya.

Baca Juga: Tiga Amalan Penangkal Sihir Dan Gangguan Setan

Selanjutnya Buya Yahya mengungkapkan bahwa jangan menyanyikan lagu-lagu yang seperti itu.

"Maksudnya bener, beri nasehat tapi isinya adalah keyakinan yang salah," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Buya Yahya menegaskan lagu tersebut tidak dibenarkan karena maknanya salah, bertentangan dengan petunjuk dan Sunnah Rasulullah saw.

"Orang kalau sudah meninggal dunia, dia punya urusan sendiri, punya urusan sendiri. Minta doa itu waktu hidup. Dan petunjuk dari Nabi orang tuamu patut didoakan,"
"Nggak perlu orang mati yang dateng 'Nak, doain aku'," imbuhnya.

Baca Juga: 5 Penyebab Manusia Kesurupan Jin, Simak Penjelasannya

Lebih lanjut Buya Yahya mengatakan keyakinan-keyakinan semacam itu tidak diperbolehkan.
Di mana keyakinan dalam masyarakat yang bertentangan dengan ajaran Baginda Nabi itu asalnya dari mulut ke mulut.