Malam Jumat Kliwon, Pesugihan Nyi Blorong Minta Berhubungan Badan dan Tumbal

KONTENJATENG.COM-Banyak yang meyakini bahwa sosok Blorong bisa menolong keuangan manusia, sehingga pesugihan Blorong diyakini masih eksis hingga sekarang.

Selain cerita tentang pesugihan, ratu laut selatan ini memiliki lampor yang merupakan pasukan gaib laut selatan.

Berikut ini asal - usul Nyi Blorong seperti dirangkum kontenjateng.com dari instagram @misterisolo. Kamis (26/8/2021).

Baca Juga: Sinopsis Arwah Tumbal Nyai: Arwah, Akan Tayang di ANTV Jumat 27 Agustus 2021

Ini sejarahnya.

Sejak abad 19, H.A van Hien lewat bukunya De Javaansche Geestenwereld yang diterbitkan tahun 1896 menyebutkan mengenai Nyi Blorong.

Dimana Nyi Blorong mampu memberikan segala jenis kekayaan kepada si pemanggilnya dengan jangka 7 tahun dan dapat diperpanjang sampai 14 tahun.

Namun selama itu harus sang pemanggil harus mau berhubungan badan di malam Jumat Kliwon dan juga harus ada yang dikorbankan atau tumbal nyawa, serta si pemanggil menjadi korban terakhir yang jiwanya akan mengisi istana Nyi Blorong. Konon, setelah bercinta sisik Nyi Blorong akan berguguran dan menjadi emas.

Baca Juga: Benarkah Sundel Bolong Hantu Korban Pemerkosaan dan Melahirkan Didalam Kubur? Simak Asal Usulnya

Dalam babad Prambanan yang disalin pada tahun 1885 oleh Wirsungun menceritakan tentang berdirinya candi Prambanan dan kisah Ajisaka.
Dikisahkan karena membunuh naga pertapa, Ajisaka dikutuk memiliki anak yang berwujud naga bernama Naga Nginglung.

Konon, Nginglung memenang sayembara yang diadakan oleh raja lelembut Laut Selatan, Ninangin untuk membunuh buaya putih pembuat onar di Laut Selatan bernama Dewatacengkar.

Karena memenangkan sayembara tersebut maka Nginglung dinikahkan oleh anak Nginangin bernama Roro Blorong. Rara Blorong inilah yang menjadi sosok Nyi Blorong, seorang panglima kerajaan gaib Laut Selatan dengan pasukan lampornya.

Baca Juga: 5 Film Horor Terseram Indonesia, Nomor 2 Paling Menegangkan

Mitosnya, lampor adalah pasukan gaib dimana ketika mereka berhenti di suatu tempat akan mengakibatkan wabah penyakit atau pagebluk. Biasanya orang-orang akan membunyikan kentongan dan memasang plastik berisi air di pintu mereka agar lampor tidak singgah didesa mereka.

Menurut Robert Wessing dalam bukunya "A Princess from Sunda." Dahulu sebelum dipandang sebagai sosok pesugihan, Nyi Blorong sangat lekat sebagai sosok penjaga bumi Jawa, kedamaian dan hasil buminya.