KONTENJATENG.COM - Sejak zaman dahulu hampir semua kebudayaan di dunia memiliki ritual ‘memanggil’ hujan.
Begitu juga dengan masyarakat di Indonesia. Inilah delapan ritual ‘memanggil’ hujan di beberapa daerah di Nusantara hingga saat ini masih lestarikan.
Tari Sintren atau Lais adalah tarian yang beraroma magis, bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono. Tarian ini hanya disajikan saat masyarakat mengalami kemarau panjang.
Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Tema Hari Pahlawan 10 November
Biasanya ritual tari sintren ini diadakan selama 40 malam berturut-turut. Namun doa dan harapan tetap dipanjatkan pada Yang Maha Kuasa agar hujan cepat turun yang dilakukan oleh seorang pawang sintren.
Penari sintren adalah seorang perempuan yang harus benar-benar masih gadis suci (perawan). Sedangkan pemain lais yang perankan oleh pria, harus benar-benar bujang (masih perjaka). Tarian ini dilakukan oleh sang penari dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan.
2. Tari Gundala-Gundala, Karo
Tari gundala-gundala dikenal juga dengan sebutan tari Gundala Karo merupakan tari berasal dari Kabupaten Karo yang terletak di kawasan Bukit Barisan, Sumatera Utara.
Tarian gundala-gundala disajikan saat warga Karo mengalami kemarau panjang dan ritual ini dilakukan warga untuk memanggil hujan atau dalam bahasa batak di sebut Ndilo Wari Udan. Para penari Gundala menggunakan kostum dengan pakaian seperti jubah dan topeng yang terbuat dari kayu.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin di Kota Surakarta Bulan November 2021, Dibuka Pelayanan Sore dan Malam
3. Tradisi Ojung, Bondowoso
Di setiap akhir musim kemarau yang panjang, Desa Tapen, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur, warga berkumpul untuk menyaksikan ritual Ojung. Ritual ini dilakukan sebagai permohonan untuk memanggil hujan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ritual ojung, dua orang pria berhadapan dengan bertelanjang dada sambil menggenggam erat sebatang rotan. Pertarungan ini akan dipimpin oleh seorang wasit.
4. Tradisi Cambuk Badan Tiban, Tulungagung
Ritual ini merupakan tradisi warisan raja Kediri yang terus dilestarikan oleh warga desa Trajak, Boyolali, Tulungagung, Jawa Timur, hingga saat ini.
Artikel Terkait
Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Dosis 1 Kabupaten Karawang Bulan November 2021, Cek Disini
Baca 5 Ayat ini Ketika Insecure, Berguna Bagi Seorang yang Sedang Sedih dan Kesulitan
5 Ayat Alqur'an Ini Bikin Hati Tenang Saat Sedih, Gelisah atau Merasa Gagal
Puisi Berjudul 'AKU' - Aku Lebih Liar dari Hewan Pemangsa, Cocok untuk Tugas Sekolah
Jadwal dan Lokasi Vaksin di Kota Surakarta Bulan November 2021, Dibuka Pelayanan Sore dan Malam
Kumpulan Contoh Pantun Tema Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Cocok untuk Status Media Sosial