Dewi juga menekankan pentingnya penyusunan SOP yang tepat dan aman untuk kendaraan roda dua selama berada di dalam kapal feri saat menyebrang, mengingat semakin bertambahnya jumlah motor listrik.
Baca Juga: NEO Candi Simpang Lima Semarang Luncurkan Paket Buka Bersama
Selain itu, Dewi juga menyoroti tentang tingginya jumlah kecelakaan yang terjadi pada saat silaturahmi Idulfitri, bukan pada arus mudik dan balik. Menurutnya, kondisi ini butuh perhatian serius.
“Karena tahun ini liburnya panjang, arus silaturahmi perlu menjadi perhatian karena kecelakaannya banyak terjadi di situ. Di data kami, kalau pada saat arus mudik dan balik biasanya tidak terlalu banyak, justru banyaknya terjadi pada arus silaturahmi. Nah itu, punten Bapak-Bapak Dirlantas, dengan pemudik banyak yang pulang menggunakan sepeda motor dan mereka liburnya panjang, arus silaturahmi Itu yang berpotensi banyak kecelakaan,” ungkapnya.
Dalam pernyataannya, Kakorlantas POLRI Irjen Pol. Agus Suryonugroho menyampaikan apresiasinya bahwa seluruh stakeholder telah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam persiapan Operasi Ketupat 2025, termasuk mengikuti survei jalur ke jalan-jalan tol, jalan-jalan nasional, tempat-tempat wisata, serta pelabuhan, stasiun, dan bandara.
Baca Juga: DPU Kota Semarang Siapkan Pembetonan Jalur BRT Halte Pemuda
“Pada rapat koordinasi hari ini, secara teknis akan kita rumuskan dan simpulkan yang terbaik seperti apa. Semoga dengan rapat koordinasi ini, operasi Ketupat tahun ini bisa berjalan dengan baik.” ungkapnya.
Rakornis ini menjadi langkah penting dalam pelaksanaan Operasi Ketupat yang aman dan berkeselamatan. PT Jasa Raharja, sebagai BUMN yang berkomitmen terhadap keselamatan transportasi, akan terus berperan aktif dalam memberi perlindungan dan keselamatan saat arus mudik dan balik pada Idulfitri 2025.