nasional

Indonesia dan Uni Emirat Arab Capai Kesepakatan Bisnis dan Investasi Senilai USD 32,7 Miliar

Jumat, 5 November 2021 | 13:15 WIB
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) dan Ruler of Dubai, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, menyaksikan pertukaran sejumlah Nota Kesepahaman antara kedua negara di Dubai Exhibition Center, Dubai, PEA, pada Kamis, 4 November 2021. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

KONTENJATENG.COM - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Persatuan Emirat Arab (PEA) telah menghasilkan kesepakatan bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar.

Jumlah tersebut didapat dari 19 perjanjian kerja sama yang pertukarannya dilakukan pada Kamis, 4 November 2021, saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Dubai.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Rabu, 3 November 2021. Menlu menjelaskan bahwa komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Presiden Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Di Bekasi Periode Bulan November 2021, Tersedia Vaksin Dosis 1 dan 2

Baca Juga: Tersangkut Duri Ikan di Tenggorokan? Begini cara menghilangkannya

“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai,” ujar Menlu.

Menlu memerinci, kesepakatan bisnis dan investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product. Selain itu juga berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.

“Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah USD32,7 miliar. Di bidang investasi besok, Menteri Investasi masih akan melakukan pertemuan investasi dan juga ada pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru,” paparnya.

Baca Juga: Mengenal Tarian Sintren dari Cirebon, Konon Melibatkan Roh Bidadari

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Kota Surabaya Bulan November 2021, Link Pendaftaran Ada Disini

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa Indonesia akan memberikan karpet merah bagi semua negara untuk melakukan realisasi investasi di Indonesia dan tidak hanya condong kepada satu negara. Atas dasar itu, Menteri Investasi akan melakukan perjanjian dengan salah satu pengusaha dari Amerika.

“Sekarang kita lagi melakukan negosiasi akhir sampai dengan tengah malam, yang akan masuk di bidang hilirisasi. Kenapa hilirisasi? Salah satu visi besar Bapak Presiden pada poin kelima adalah tentang bagaimana membangun transformasi ekonomi di mana transformasi ekonomi wujudnya adalah nilai tambah dengan industrialisasi. Ini akan kita buat dan kita umumkan besok nanti,” ujar Bahlil.

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Murah Spesifikasi Gahar Bulan November 2021, Harga 1 Jutaan

Baca Juga: Sejumlah Fakta dalam Film Horor The Medium, Digarap Gaya Dokumenter dan Banyak Adegan Sadis Melebihi Horor

Bahlil berharap, nilai USD32,7 miliar yang telah ada bisa didongkrak lagi menjadi paling tidak di atas USD35 miliar.

Halaman:

Tags

Terkini