Pemerintah Hapus Cuti Bersama 2021, Natal 2021 dan Tahun Baru Ditiadakan? Begini Penjelasan Pemerintah

KONTENJATENG.COM - Pemerintah resmi meniadakan Cuti Bersama 2021 termasuk cuti bersama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Cuti Bersama 2021 dan Tahun Baru 2022 dihapus melalui Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 712 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.

Tujuan pemerintah meniadakan Cuti Bersama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yakni untuk meminimalisasi dampak negatif Covid-19 dari aspek mobilitas sosial.

Baca Juga: Berikut Deretan Status Lucu Soal Hujan di Media Sosial, Sindir para Jomblo dan Anak Sekolah serta Kaum Mager

Baca Juga: Postingan Terakhir Vanessa Angel dan Suaminya Sebelum Dikabarkan Tewas dalam Kecelakaan di Jalan Tol Jombang

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Informasi Vaksin Covid-19 di Bandung Selama Bulan November 2021, Link Pendaftaran Disini !!

"Kita upayakan menekan sedikit mungkin yang akan berpergian. Dan ini sudah diberi pagar-pagar pembatasan, kata Menko PMK, Muhadjir Effendi, Selasa 26 Oktober 2021.

“Mulai dari tidak adanya libur cuti bersama. Kemudian pelarangan mereka untuk mengambil cuti akan kita lakukan," ujarnya.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, bersama Menhub Budi Karya Sumadi, perwakilan Dirlantas seluruh Indonesia, Dishub seluruh Indonesia, Satgas Covid-19, beserta stakeholder terkait, yang diselenggarakan secara daring dan luring.

Baca Juga: Postingan Terakhir Vanessa Angel dan Suaminya Sebelum Dikabarkan Tewas dalam Kecelakaan di Jalan Tol Jombang

Baca Juga: Puisi Hari Pahlawan Cocok untuk Dibaca pada Peringatan Hari Pahlawan, Yuk Simak

Baca Juga: Hindari Kecelakaan, Begini Cara Nyetir Mobil SUV di Jalan Tol

Muhadjir Effendi mendorong agar sosialisasi dihapuskannya Cuti Bersama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 terus dilakukan secara masif.

"Saya mohon nanti ada kampanye besar-besaran untuk mengimbau masyarakat agar tidak berpergian. Tidak pulang kampung, atau berpergian atas tujuan-tujuan yang tidak primer," tuturnya.

Menurut Muhadjir Effendi hal ini dapat mengendalikan kerumunan dan kemungkinan buruk dari Covid-19.