Sejarah Hari Guru Nasional 25 November 2021, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

photo author
- Rabu, 24 November 2021 | 18:36 WIB
Sejarah Hari Guru Nasional 25 November 2021, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Evgeniy  Plutov)
Sejarah Hari Guru Nasional 25 November 2021, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Evgeniy Plutov)

KONTENJATENG.COM - Berikut ini Sejarah Hari Guru Nasional 2021 yang akan di peringati pada Kamis, 25 November 2021.

Sejak dahulu, guru-guru sangat aktif dalam organisasi pemuda pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.

Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dituliskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Baca Juga: Primbon Jawa : 6 Benda Penghalang Rejeki, Singkirkan Sekarang Kalau Tidak Ingin Miskin

Hari Guru Nasional ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, yang isinya tentang penetapan tanggal 25 November selain sebagai HUT PGRI juga sebagai Hari Guru Nasional.

Guru merupakan sosok yang berperan dalam perjalanan sejarah seluruh bangsa, tak terkecuali Indonesia.

Guru juga menjadi faktor penentu keberhasilan pendidikan dan potensi masa depan bangsa.

Untuk mengapresiasi kegigihan para guru di Indonesia, maka pemerintah Republik Indonesia menetapkan adanya Hari Guru Nasional.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Semarang 24 November 2021, Mulai Sore hingga Malam Berpotensi Hujan Ringan dan Sedang

Berikut Sejarah singkat Hari Guru Nasional

Melansir dari pgri.or.id, Hari Guru Nasional erat kaitannya dengan lahirnya PGRI. Sebelum PGRI resmi terbentuk, terlebih dahulu para guru membentuk organisasi guru pribumi bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada masa kolonial Belanda di 1912.

PGHB merupakan organisasi yang bersifat unitaristik dengan anggota yang terdiri dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah.

Kebanyakan dari guru tersebut bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua dengan latar belakang pendidikan yang beragam.

Sekolah-sekolah tersebut menggunakan bahasa daerah ditambah bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Perbedaan status, pangkat, hingga latar belakang pendidikan membuat PGHB sulit untuk memperjuangkan nasib anggotanya.

Baca Juga: Kumpulan 15 Link Twibbon Hari Guru 25 November 2021, Cocok Untuk Foto Profil Medsos IG, FB, WA

Selain PGHB, ada berbagai organisasi guru lain yang berkembang seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ibnu Fajar

Sumber: pgri.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X