Komentar Menohok Gus Mus Soal Menu Rendang Babi yang Lagi Viral, Begini Ulasan Lengkapnya

KONTENJATENG.COM, - Ramainya soal menu rendang babi yang lagi viral di media sosial membuat KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus angkat bicara soal daging babi.

Menu rendang babi yang lagi viral mengundang komentar menohok dari Gus Mus. Kyai kharismatik ini bicara soal daging babi.

Lalu Gus Mus menyampaikan nasihat lewat puisinya tentang korupsi, makan babi, dan minum bir. Gus Mus menganalogikan makan babi dan korupsi seperti melupakan setan dari yang lebih setan.

Baca Juga: Selain Kekasih Almarhum Eril, Nabila Ishma Nurhabibah Bukan Wanita Biasa : Berikut Ulasan Lengkapnya !!!

“Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan. Najis yang lebih menjijikkan. Virus yang lebih mematikan dari pada virus alkohol, nikotin dan minyak babi. Bahkan lebih merajalela daripada epidemi,” tutur Gus Mus lewat akun Twitternya @gusmusgusmu, Ahad (12/6/2022).

Gus Mus berkata, sejatinya korupsi lebih merusak dibanding rokok. Lebih memabukkan dibanding alkohol dan lebih najis dari babi.

“Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci, mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani."

Baca Juga: Link Video Rumah Hantu yang Lagi Viral, Bikin Heboh Jagad Media Sosial : Penasaran? CEK SAJA DISINI !!!

“Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi Mengapa kalian biarkan korupsi yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?”

“Bila karena najis, babi kalian musuhi. Mengapa kalian abaikan korupsi yang lebih menjijikkan ketimbang kotoran seribu babi. Dari puisi Ada Apa dengan Kalian,” tutup Gus Mus.

Seperti diketahui, rendang daging babi yang menjadi salah satu menu restoran nasi padang bernama Babiambo, menimbulkan pro dan kontra. 

Baca Juga: Kolaborasi Sederhana Penuh Berkah, JWO Bersama Hipmi Jateng Berbagi dengan Anak Yatim Piatu di Kabupaten Demak

Warga Minangkabau tersinggung karena nasi padang dinilai identik dengan kehalalannya dan kental falsafah ajaran Islam, sehingga tidak pantas disandingkan dengan daging babi yang haram dikonsumsi umat Muslim.(**)