Peringatan 77 Tahun Tragedi Jatuhnya Bom Atom Di Hiroshima dan Nagasaki Yang Menewaskan 140.000 orang

photo author
- Selasa, 2 Agustus 2022 | 11:31 WIB
Peringatan 77 Tahun Tragedi Jatuhnya Bom Atom Di Hiroshima dan Nagasaki Yang Menewaskan 140.000 orang /thought.com
Peringatan 77 Tahun Tragedi Jatuhnya Bom Atom Di Hiroshima dan Nagasaki Yang Menewaskan 140.000 orang /thought.com

Reiko Hada berusia sembilan tahun saat bom meledak di Nagasaki.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis foto Lee Karen Stow, dia menggambarkan pengalamannya: "Saya berhasil masuk ke dalam rumah, dan sepertinya saya bahkan bisa melangkah ke dalam, kemudian ledakan itu terjadi dengan cepat.

"Sebuah cahaya menyilaukan masuk ke dalam mata saya. Warnanya kuning, coklat, dan jingga, semuanya bercampur.

"Saya bahkan tak punya waktu untuk bertanya-tanya, apa itu. Dalam waktu singkat, segalanya menjadi putih.

"Rasanya, saya seolah-olah ditinggalkan sendirian. Berikutnya, terdengar suara gemuruh yang keras. Lalu saya pingsan." 

Hada menyaksikan orang-orang yang mengalami luka serius akibat bom atom.

"Banyak yang melarikan diri dari Gunung Konpira menuju wilayah kami. Orang-orang dengan bola mata yang sudah keluar, rambut mereka acak-acakan, hampir semuanya telanjang, luka bakar parah dengan kulit yang menggelantung.

Baca Juga: LOMBA PERAYAAN 17 AGUSTUS! 25 Ide Lomba Rayakan HUT Kemerdekaan ke-77 Lucu, Unik dan Menarik

"Ibu saya mengambil handuk dan seprai di rumah dengan perempuan lain di wilayah kami, mengajak orang-orang untuk menuju ke auditorium perguruan tinggi terdekat, tempat mereka bisa berbaring.

"Mereka meminta air. Saya diminta memberi mereka air. Lalu saya menemukan mangkuk dan pergi ke sungai terdekat dan mengambil air untuk mereka minum.

"Setelah minum seteguk air, mereka mati. Orang-orang mati satu per satu.

"Tidak mungkin untuk mengetahui siapa orang-orang itu. Mereka tidak mati seperti layaknya manusia."

Jepang menyerah tanpa syarat pada 14 Agustus.

Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat, Harry Truman, menyampaikan sebuah sebuah pidato di luar Gedung Putih, dengan mengatakan: "Ini adalah hari yang telah kita tunggu-tunggu sejak Pearl Harbor. Ini adalah hari di mana fasisme akhirnya berakhir, seperti yang kita ketahui itu akan terjadi."

Keesokan harinya, Kaisar Jepang hirohito untuk pertama kalinya berbicara melalui siaran radio. Dia menyalahkan penggunaan "bom baru dan paling kejam" agar Jepang menyerah tanpa syarat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tirta Yurista Kumkamdhani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X