Dewan Pakar BPIP: Pidato Menlu Retno di PBB, Cerminan Pancasila dalam Diplomasi

photo author
- Senin, 3 Oktober 2022 | 13:32 WIB
Dewan Pakar BPIP: Pidato Menlu Retno di PBB, Cerminan Pancasila dalam Diplomasi
Dewan Pakar BPIP: Pidato Menlu Retno di PBB, Cerminan Pancasila dalam Diplomasi

KONTENJATENG.COM - Dalam acara tahunan Sidang Majelis Umum PBB (SMU-PBB) di New York, AS, (26/09), Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi tegas menyatakan, dunia saat ini menghadapi situasi mengkhawatirkan.

Ekonomi dunia melambat, pandemik terus berlanjut, dan perang berkecamuk. Itu karena dunia telah memilih jalan yang salah. Banyak negara yang lebih mementingkan kompetisi daripada kolaborasi. Lebih mengutamakan penolakan daripada keterlibatan dalam dialog.

Paradigma seperti itu hanya akan menciptakan relasi bangsa-bangsa yang “zero-sum”, bukan suasana “win-win”.

Baca Juga: Imigrasi Semarang Tanda Tangani Nota Kesepahaman MPP Kota Semarang

Menlu Retno menghimbau Dunia agar mengadopsi paradigma baru berbasis multilateralisme: menghidupkan kembali semangat perdamaian, menghidupkan kembali tanggung jawab untuk pemulihan global dan meningkatkan kemitraan regional.

Dihubungi terpisah, Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri BPIP, Dr. Darmansjah Djumala, MA mengatakan, tawaran Menlu Retno agar dunia mengedepankan semangat perdamaian dan tanggung jawab global merupakan cerminan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dr. Djumala, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk Austria dan PBB mengingatkan, Bung Karno pernah berpidato di forum yang sama pada 30 September 1960, dengan judul “To Build the World A New” (Membangun Dunia Baru). Dalam pidatonya, Bung Karno mengenalkan Pancasila kepada peserta Sidang Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Film Khusus Dewasa !!! Nonton Marilyn Monroe dalam Blonde (2022), KLIK LINK DISINI !!!

Di tengah dunia yang dihantui oleh tarikan kepentingan dan rivalitas dua ideologi besar yang hegemonik dalam konteks Perang Dingin, Bung Karno menawarkan sila-sila Pancasila agar menginspirasi Piagam PBB.

“Sebab, Pancasila mengandung nilai universal dalam fatsun relasi hubungan antar-negara, apa pun ideologinya. Pancasila adalah Ideologi Perdamaian. Dengan nilai-nilai universalnya, Pancasila adalah ideologi yang mendekatkan dan mempersatukan”, tutur Djumala.

Lebih lanjut, Djumala yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden/Sekretaris Presiden periode pertama Jokowi ini mengungkapkan, pernyataan Menlu Retno di PBB itu senafas dengan nilai-nilai Pancasila seperti yang digelorakan Bung Karno pada SMU PBB 1960.

Baca Juga: LINK NONTON AVATAR 2022, Nonton Disini dan Simak Sinopsisnya

“Tatkala Menlu Retno menyerukan kolaborasi dalam paradigma multilateralisme, sejatinya ia telah menghidupkan kembali nilai musyawarah, dialog, dan gotong royong dalam tindak diplomasi Indonesia di dunia internasional. Nilai musyawarah dan gotong royong seperti digaungkan Bung Karno pada 1960 adalah ruh dari multilateralisme, dialog, perundingan, dan penyelesaian konflik secara damai dalam diplomasi”, tambah Djumala.

Pernyataan tegas Menlu Retno di SMU-PBB yang sarat dengan nilai Pancasila itu bersesuaian dengan kiprahnya dalam diplomasi multilateral beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW, Berikut Lirik Lagu Rindu Muhammadku Karya Hadad Alwi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X