“Saya mikirnya kalau dibeli semua saya bisa pulang pagi. Terus dia bilang saya juga mau diboncengin, tapi saya tidak mau, kalau dibonceng (pulangnya) kesasar bagaimana,” ujar Mbah Ginem.
Perempuan itu mengatakan memborong dagangan Mbah Ginem untuk dibagikan ke anak-anak. Namun ternyata setelah mengambil nasi bungkus Mbah Ginem, perempuan itu juga mengambil dompet lalu kabur.
“Nasinya dibawa, ada dompetnya,” ujarnya.
Uang penjualan sekitar Rp 400 ribu dan dagangan dengan nilai sekitar Rp 200 ribu raib. Mbah Ginem pun hanya bisa menangis di warung kenalannya. Mbah Ginem sempat takut pulang karena tidak bisa setoran.
“Saya nangis. Sempat takut pulang karena tidak bisa setoran,” tambahnya. (nug/kj)