Sejak zaman pra revolusi kemerdekaan, ulama dan santri Pondok Pesantren menjadi salah satu tonggak perjuangan Indonesia melalui perlawanan rakyat untuk mengusir para penjajah.
Lahirnya Hari Santri sendiri bermula dari fatwa yang disampaikan Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy’ari. Pada 22 Oktober 1945 lalu KH Hasyim Asyari memimpin perumusan fatwa Resolusi Jihad di kalangan kiai pesantren.
Kementrian Agama (Kemenag) menginginkan Hari Santri Nasional diperingati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Momentum hari santri sepatutnya disyukuri sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan negara kepada jasa perjuangan dan pengorbanan para ulama dalam memobilisir rakyat Indonesia dan kaum santri khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan.
Baca Juga: 10 Twibbon Hari Santri Nasional 2022 Full Bingkai Foto Santri Keren Buat Pasang Di Medsos
Namun demikian bukan berarti bahwa kita sebagai kaum santri harus berbangga diri apalagi jumawa atau sombong dengan peran dan jasa nenek moyang kita masa dulu.
Alquran mengingatkan, “Mereka itu adalah umat yang telah berlalu, bagi mereka pahala perbuatan mereka dan bagi kalian hasil jerih payah kalian. Kalian tidak akan ditanya tentang apa yang mereka kerjakan. QS. Al-Baqarah: 134.
Jadi sebagai generasi pewaris para ulama, kita sebagai kaum santri jangan hanya bisa bangga dan bernostalgia dengan heroisme semangat jihad para tokoh ulama dan para santri jaman dahulu, melainkan wajib meneladani spirit jihad, keberanian, kepahlawanan dan keikhlasan pengorbanan yang telah dicontohkan para ulama dan para santri terdahulu untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara dan menjaga kemuliaan agama, kemudian ditransformasikan menjadi kiprah nyata perjuangan dalam mengawal dan mengisi kemerdekaan saat ini agar tetap terjaga, Istikomah, lurus dan konsisten dalam rel cita-cita Indonesia merdeka.
Baca Juga: 5 Obat Sirop Mengandung Etilen Glikol Diduga Penyebab Gagal Ginjal Yang Dirilis BPOM
Para santri saat ini dan masa yang akan datang sedang dan akan terus menghadapi tantangan perubahan global yang sangat dinamis bahkan berpotensi destruktif, merusak tatanan dan nilai-nilai agama, serta terus berjuang menjaga keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara. Karenanya dibutuhkan generasi santri yang memiliki visi yang responsif dan antisipatif dengan wawasan luas yang dapat memandang jauh ke depan dalam menyiapkan peradaban gemilang bagi kejayaan umat dan bangsa.***
Artikel Terkait
MERASA DIFITNAH NATHALIE HOLSCHER UNGGAH SURAT SOMASI, APA TANGGAPAN MANTAN ART?
Dituduh Selingkuh! Nathalie Holscher Bongkar Sifat Asli Mantan ART, Ternyata Begini...
ISI SURAT SOMASI NATHALIE HOLSCHER UNTUK MANTAN ART, DIBERI WAKTU 3X24 JAM!
3 Weton Ini Sangat Menakutkan Saat Marah, Jangan Sekali-kali Bikin Marah Bisa Bahaya!
Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Macan dan Kelinci Sabtu 22 Oktober 2022: Satu Per Satu Pekerjaan Menampilkan Hasil
Ramalan Shio Naga, Ular, Kuda, Kambing Sabtu 22 Oktober 2022: Kesempatan Untuk Ngobrol Via Chat Cukup Seru
Ramalan Shio Monyet, Ayam, Anjing, Babi Sabtu 22 Oktober 2022: Semangat Untuk Sukses Akan Berbuah Hasil
TERBARU! Kode Penukaran Redeem Higgs Domino Island Sabtu 22 Oktober 2022, GRATIS Hingga 120B
RILIS BARU! Kode Penukaran Redeem Higgs Domino Island Sabtu 22 Oktober 2022, GRATIS Hingga 100B
Pamer Mobil Rp1,4 M dari Hasil Sedekah Rp50 Juta, Wirda Mansur Banjir Kritik Warganet