Pidato Jokowi di Sidang MPR Tahunan Tuai Kritik dari Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

photo author
- Selasa, 17 Agustus 2021 | 12:58 WIB
Petugas pemakaman Covid-19 Kota Tasikmalaya saat memakamkan pasien meninggal akibat Covid-19 di TPU Aisha Rashida. (Ayotasik.com/Heru Rukanda)
Petugas pemakaman Covid-19 Kota Tasikmalaya saat memakamkan pasien meninggal akibat Covid-19 di TPU Aisha Rashida. (Ayotasik.com/Heru Rukanda)

KONTENJATENG.COM - Ada yang menarik dalam pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam di Sidang Tahunan MPR pada 16 Agustus 2021, kemarin.

Yakni sepanjang pidato, Jokowi sama sekali tidak menyinggung korban jiwa akibat Covid-19 di Indonesia.

Pidato tersebut mendapatkan kritikan oleh akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Makyun Subuki.

Padahal, sejak Indonesia mengalami lonjakan Covid-19 secara eksponensial pada Juni 2021, jumlah orang yang terinfeksi serta meninggal dunia sangat banyak.

Per 16 Agustus 2021, berdasarkan data resmi pemerintah, jumlah total kasus positif di Indonesia adalah 3.871.738.

Baca Juga: Fadli Zon: Kita Seharusnya Bisa Rayakan Kemerdekaan Tanpa Pembungkaman

Sementara jumlah total kematian akibat Covid-19 di Indonesia per 16 Agustus 2021 mencapai 118.833.

Namun, ratusan ribu jiwa yang melayang akibat Covid-19 itu sama sekali tidak disinggung Jokowi selama pidato.

"Seolah-olah, itu semua tidak pernah ada. Barangkali, kalau ada seseorang yang telah tertidur selama dua tahun, dan baru bangun ketika dia mendengar pidato ini, sepertinya dia tidak mempercayai jumlah kematian yang diumumkan Kemenkes," ujar Makyun Subuki dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman resmi Nahdlatul Ulama pada 16 Agustus 2021.

Makyun Subuki kemudian menyindir, kalau pidato Jokowi kemarin dijadikan rujukan untuk menilai pandemi di Indonesia, maka masyarakat akan merasa amat beruntung.

Baca Juga: Terkait Kondisi Negara, Begini Masukan Penting Prabowo untuk Jokowi Ketika Bertemu Empat Mata

"Mereka mengalami pandemi ini secara positif karena pemerintah sukses mengelolanya dan bermurah hati terhadap rakyatnya," ucapnya.

Setelah membaca pidato Jokowi yang sama sekali tidak menyinggung soal krisis yang dirasakan masyarakat, Makyun Subuki pun curiga.

"Jangan-jangan, yang diajak bicara memang bukan kita," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Wahyu Budi

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X