Terduga Teroris Ternyata Dapatkan Suplai Dana dari Kotak Amal : 'Ini Sangat Bahaya'

photo author
- Rabu, 18 Agustus 2021 | 12:43 WIB
ilustrasi./pixabay
ilustrasi./pixabay

KONTENJATENG.COM-Kejahatan Teror di Indonesia belum habis, Teroris mempunyai paham Radikal yang bisa membuat siapa saja bisa tercuci otaknya dengan paham radikal itu.

Pelaku teror atau teroris tentu butuh dana banyak agar bisa melakukan aksinya. lantas darimana mereka mendapatkan sokongan dana untuk menjalankan aksi terornya.

Terduga teroris yang telah diamankan oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri diketahui mendapatkan sokongan pendanaan untuk agenda mereka dari kotak amal.

Baca Juga: Viral Video Petani Di Pekalongan Kibarkan Bendera Merah Putih Di Tengah Sawah

Hal tesebut diungkapkan oleh Kepala Bandan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar Brigjen (Pol) Rudi Tranggono yang membenarkan hal tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa jaringan teroris itu melakukan kegiatan yang bertujua mencuci otak jaringannya dengan paham-paham yang radikal.

"Mereka yang terlibat jaringan teroris sengaja dipengaruhi dan dicuci otaknya dengan paham-paham radikal sehingga nanti dapat melakukan aksi teror yang dapat meresahkan masyarakat," kata Rudi Tranggono di Pontianak pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Rayakan HUT RI ke-76, Anak-anak Warga Kampung Nelayan Jepara Kibarkan Merah Puti Di Tepi Pantai

Informasi tersebut diketahuinnya pasca tertangkapnya terdua teroris baru-baru ini. Diketahui mereka yang ditangkap memiliki tugas untuk mencari dana melalui kotak amal untuk kegiatan mereka.

Hal ini, menurut Rudi, tentu menyalahi tujuan masyarakat yang berniat tulus untuk bersedekah justru disalah gunakan untuk kegiatan teror.

"Ini sangat bahaya, sehingga semua pihak harus tetap waspada, namun harus optimis karena nawaitu kita untuk bersedekah. Namun harus waspadalah jangan sampai uang sedekah dari masyarakat malah digunakan untuk organisasi teroris," ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Kudus Izinkan Pengelola Lakukan Simulasi Pembukaan Objek Wisata Untuk Pemulihan Ekonomi

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap cerdas saat bersedekah, kalau ada kotak amal yang mengatasnamakan yayasan yatim piatu atau pondok pesantren harus dicek apakah sudah terdaftar di instansi pemerintah.

Rudi pun mengaku resah dengan perkembangan paham-paham teroris yang kian menyebar di Pontianak.

"Kemarin ada penerimaan untuk tenaga kesehatan, dari 40 orang yang mendaftar setelah diseleksi tinggal sembilan orang, dari sebanyak itu yang tidak paham Pancasila ada tiga orang, dan yang berpaham radikalisme dari hasil TWK (tes wawasan kebangsaan) dan mental ideologi ada enam orang," ujar Rudi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aji Pujantara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X