Satgas BLBI Gandeng Kejaksaan Buru Pengemplang Dana BLBI Yang Berada di Luar Negeri

KONTENJATENG.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, saat ini Satgas BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) terus bernegosiasi dengan para obligor dan debitur agar bisa segera mengembalikan dana yang telah diterima dari BLBI, baik dalam bentuk dana di perbankan, aset, tanah, maupun saham perusahaan.

Menurutnya, kewajiban 48 obligor dan debitur BLBI kepada pemerintah mencapai Rp110,45 triliun.

"Satgas BLBI bertugas semaksimal mungkin mendapatkan kembali kompensasi dari Rp110,45 triliun tersebut," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Penguasaan Aset Eks BLBI di Jakarta, Jumat 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Daftar Vaksinasi Kelurahan Meteseh, Rowosari, Bulusan, Tembalang dan Kramas Kota Semarang Melalui WhatsApp

Sementara itu menurut Ketua Harian Satgas BLBI Rionald Silaban, mayoritas obligor BLBI yang berada di luar negeri bermukim di Singapura saat dipanggil untuk melunasi kewajiban kepada negara.

"Maka dari itu kami banyak berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Singapura mengenai hal ini," uajr Rionald Silaban.

Dia menegaskan, pemanggilan obligor BLBI yang berada di luar negeri akan menjadi langkah lanjutan dari penagihan yang sedang dilakukan saat ini.

Baca Juga: Satresnarkoba Polres Blora Berhasil Menangkap Pengedar Narkoba Jenis Trihexyphenidyl di Ngawen

Rencananya, pemanggilan obligor BLBI yang tinggal di luar negeri nantinya akan dipandu Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang saat ini sudah mulai memberi saran kepada Satgas BLBI mengenai penanganan obligor di luar negeri.

Saat ini, Satgas BLBI, kata Rionald, akan berfokus pada obligor di dalam negeri karena masih banyak obligor yang perlu memenuhi panggilan tim.

"Pemanggilan terus dilakukan dan pada dasarnya kami di Satgas membentuk beberapa tim dan masing-masing tim memegang atau mengendalikan beberapa obligor dan debitur," ujarnya.(**)