KONTENJATENG.COM - Sejumlah nama mulai disorot oleh lembaga survei, jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang yang akan digelar pada 27 November 2024.
Berdasarkan hasil survei dari AKSARA Research and Consulting pada 5-15 Mei 2023, Wali Kota Semarang saat ini, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, mendapatkan tingkat elektabilitas tertinggi yakni sebesar 26,3 persen.
Baca Juga: Tiga Harapan OjolET Terhadap Prabowo Subianto, Salah Satunya Lahan Parkir Gratis
Hanya saja, meski elektabilitas Mbak Ita tertinggi, tokoh yang justru difavoritkan oleh pemilih muda dalam survei itu adalah A.S. Sukawijaya atau Yoyok Sukawi.
Selain itu nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin mulai diperhitungkan.
Pengamat Politik UNDIP Ghulam Manaar mangatakan tren politik di Kota Semarang tidak akan jauh berbeda dari Pilkada sebelumnya.
"Tren di semarang, selalu Partai Nasionalis yang domninan. 2019 pun relatif tidak berubah. Dominasinya partai nasionalis, pernah Demokrat dibawah kepemimpinan SBY sempat leading, kemudian diambil alih oleh PDIP," ujar Ghulam FGD yang digelar oleh Forum Media Online Semarang (Fomos) di Rumah Popo Kota Lama, pada Jumat 19 Januari 2024.
Baca Juga: Sukses Bertransformasi dalam Produk dan Layanan, Pegadaian Raih Indonesia Brand Champion 2024
Ia memperkirakan, Pilkada 2024 di Kota Semarang akan masih didominasi dukungan dari PDI Perjuangan.
"Pilwakot 2010-2019, PDIP masih konsisten menang, perolehan tertinggi bisa mengalahkan kotak kosong. PDIP masih jadi kunci pada Pilwakot Kota Semarang pada November 2024," ujarnya
Kemudian Mantan Ketua KPU dan Bawaslu Jateng yang kini aktif sebagai advokat, Fajar SAKA mengungkapkan peta koalisi Pilwakot Semarang tidak akan sama dengan nasional atau Pilpres.
"Pilkada 2024 ini harus menunggu hasil pileg. Pilpres 1 putaran atau 2 putaran. Prosesnya begitu cepat untuk membahas Pilkada nantinya. Koalisi di Nasional, belum tentu di daerah sama. Bicara Pilkada koalisinya pasti akan berbeda," ucap Fajar.
Fajar menyebut seseorang bisa mencalonkan diri bisa melalui dua jalur. Dari partai maupun perseorangan atau independen.
Baca Juga: Dijamin Pecah Telur! Ini 5 Ide Konten Video TikTok Affiliate Untuk Content Creator Pemula
"Ada dua pintu masuk seseorang bisa masuk menjadi calon wali kota. Dari partai politik atau gabungan. Yang kedua jalur perseorangan, tapi sejarahnya di kota semarang tidak ada yang lolos karena syaratnya 6,5 persen. Mengumpulkan 77 ribu pemilih tidak lah mudah," ucapnya.
Artikel Terkait
Content Creator Pemula di TikTok Wajib Tahu! 4 Istilah Penting di Dunia Endorse
13 Daftar Lagu Viral TikTok 2024, Pakai Lagu ini Dijamin FYP TikTok
Berikut Hari Baik dan Hari Buruk untuk Potong Kuku Menurut Kitab Primbon Jawa
Dijamin Pecah Telur! Ini 5 Ide Konten Video TikTok Affiliate Untuk Content Creator Pemula
Video Hantu Kuyang Mendadak Viral, Benarkah Memburu Bayi yang Baru Lahir?
Jasa Raharja dan Korlantas Polri Gelar Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas untuk Para Pendidik di Wilayah Banten
Inilah Cara Membedakan Minyak Kayu Putih Asli dan yang Palsu, Ingin Tahu?
Nonton Film Munkar, Debut Zara Adhisty Perankan Hantu yang Melegenda dari Jawa Timur
Sukses Bertransformasi dalam Produk dan Layanan, Pegadaian Raih Indonesia Brand Champion 2024
Tiga Harapan OjolET Terhadap Prabowo Subianto, Salah Satunya Lahan Parkir Gratis