Terkait dengan kekhawatiran tersebut, Ita menjelaskan, masyarakat tidak perlu risau apalagi khawatir. Hal itu dikarenakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang dan lembaga terkait sudah menyiapkan skema alur saat pencoblosan Pilkada nanti.
"Untuk memastikan keamanan, petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dicek suhu tubuh dan dilakukan rapit test," terangnya.
Tak hanya itu, setiap masyarakat yang akan memasuki area TPS untuk menggunakan hak pilihnya akan melalui prosedur protokol kesehatan yang ketat, seperti pengecekan suhu tubuh, disiapkan masker, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan. Apabila nantinya ada masyarakat yang kedapatan bersuhu tinggi saat akan mencoblos, maka akan dialihkan ke TPS khusus.
"Termasuk jika ada warga yang berhalangan hadir, baik karena terpapar Covid-19 atau kendala lainnya, petugas akan datang ke lokasi tersebut dengan tetap menjalankan standar operasional prosedur (SOP)," urainya.
Kemudian, terkait dengan anggapan bahwa Hendi - Ita pasti menang dalam Pilkada tersebut, ia tak memungkirinya. Namun, menurutnya, tolok ukurnya tidak semata-mata menang, tapi tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada Kota Semarang tersebut.
"Karena kotak kosong ada nilainya. Maka, kami mewanti-wanti untuk selalu sosialisasi ke masyarakat dengan memberikan contoh yang baik dan benar," tandasnya.
Ita juga mengapresiasi Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG)yang sudah menyumbangkan 45 ribu masker.
“Dengan secara swadaya, generasi muda bisa memberikan sumbangan masker pada saat kampanye ini. Jumlahnya juga sangat banyak 45 ribu. Harapan kami ini bisa mendorong sekaligus mensosialisasikan sehingga pilwakot bisa berjalan sukses,” tambahnya. (nug/kj)
