KONTENJATENG.COM - Pemkot Pekalongan terus upayakan penyelesaian permasalahan penanganan banjir dan rob di Kota Batik. Salah satunya melalui pengajuan usulan anggaran ke Kementerian PUPR, untuk penanganan banjir dan rob di sepanjang aliran Sungai Bremi dan Sungai Meduri, Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.
Selama ini, Sungai Bremi dan Sungai Meduri masih sering melimpas ke permukiman warga saat terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi.
Menindaklanjuti hal tersebut, jajaran DPRD Kota Pekalongan siap mengawal proses pengajuan anggaran penanganan banjir dan rob di Sungai Bremi serta Sungai Meduri yang diusulkan Pemkot Pekalongan ke Kementerian PUPR pada 2025 ini.
''Kami sudah berkomunikasi dengan Wali Kota dan jajaran Bappenda Kota Pekalongan. Mereka saat ini masih merencanakan pengajuan proposal pembenahan di Sungai Bremi dan Sungai Meduri,'' ujar M Azmi Basyir usai membuka Rapat Paripurna dengan acara Penyampaian Pengantar Wali Kota Pekalongan Atas Tiga (3) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Pekalongan Tahun Sidang 2025, di Ruang Sidang Paripurna DPRD, Rabu 5 Februari 2025.
Untuk saat ini, kata M Azmi Basyir, proses pengajuan proposal anggaran ini sudah dilakukan dan diharapkan bisa berjalan dengan baik.
Diharapkan, permasalahan banjir di titik-titik wilayah yang belum ada penanganan, khususnya di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat bisa segera tertangani.
''Kami juga akan membahas hal ini, mengingat saat ini sudah memasuki pembahasan program kerja di 2025. Kami juga akan memanggil beberapa OPD terkait, untuk mengupdate terkait program-program tersebut. Terutama kaitannya bentuk sinergi dan komunikasi Pemkot ke Pemprov maupun Pemerintah Pusat, dalam mengupayakan bantuan untuk penanganan banjir dan rob di titik-titik wilayah yang belum tertangani,'' terang dia.
Tidak hanya itu, M Azmi Basyir menambahkan akibat curah hujan tinggi yang menimbulkan bencana banjir, turut berdampak pada kerusakan ruas jalan di beberapa wilayah maupun jalan protokol di Kota Pekalongan.
Banyak jalan menjadi berlubang cukup besar, sehingga pasti mengganggu kenyamanan aktivitas dan membahayakan pengguna jalan yang melintas di wilayah tersebut.
Oleh karenanya, M Azmi Basyir meminta jajaran DPUPR Kota Pekalongan untuk segera melakukan pemeliharaan dan mengecek urgensi ruas jalan mana saja yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki.
"Terkait jalan-jalan berlubang, kami juga meminta DPUPR segera melakukan pemeliharaan jalan untuk penanganan jalan yang berlubang. DPUPR juga harus mengecek dan memetakan prioritas jalan mana yang harus segera dikerjakan perbaikannya,'' jelas M Azmi Basyir.