"Reaksi masyarakat menjadi tidak terkendali, ada yang stres, ada yang trauma, ada yang marah, ada yang ngamuk, ada yang membully," katanya.
Apalagi ketika seseorang curhat atau menuliskan kisah sedih di media sosial, akan sangat terlihat besar dampaknya.
Baca Juga: Berikut 16 Hari Libur Nasional di Tahun 2022, Kemungkin Bertambah Setelah Cuti Bersama Diterapkan
Baca Juga: Daftar Tanggal Cantik di Tahun 2022, Cocok untuk Menentukan Hari Pernikahan dan Lamaran Anda
Situasi ini seharusnya bisa dijadikan pelajaran bagi semua orang ketika ingin membagikan cerita hidup atau mencurahkan isi hati di media sosial.
Apalagi jika cerita itu mengarah pada perilaku yang melanggar norma, kebiasaan atau menentang keyakinan masyarakat.
Sehingga cerita itu akan lebih cepat mendapat respon publik dan menimbulkan reaksi yang tak terkendali.
"Pada kasus ini justru masyarakat harus diingatkan untuk menjaga lisan dan laku. Karena, kekuatan media sosial sekarang telah menjadi sangat luar biasa. The power of netizen mampu menguliti hidup seseorang, terutama jika salah langkah," terang Kasandra.
"Di sisi lain juga mampu membuat seseorang terkenal dalam waktu sekejap, baik karena prestasi maupun karena hal lain," pungkasnya.(**)