KONTENJATENG.COM - Seringkali kita mendengar keluhan bahwa "bukunya jauh lebih bagus," tetapi ada kalanya Hollywood berhasil membalikkan asumsi tersebut.
Dengan kekuatan sinematografi, interpretasi visual yang mendalam, dan terkadang, penyempurnaan alur cerita, beberapa adaptasi film justru melampaui karya tulis aslinya.
Bagi para penggemar film dan buku, selalu menarik untuk membandingkan kedua media tersebut. Jika Anda mencari ulasan dan perbandingan menarik antara karya visual dan literatur, jangan lupa kunjungi situs cottoncandyfshn untuk konten menarik lainnya.
Baca Juga: Bakal Pakai APBN untuk Renovasi Ponpes Al Khoziny, Begini Respons Menkeu Purbaya hingga MPR
Fenomena di mana film mengungguli bukunya adalah hal yang langka, namun bukan tidak mungkin.
Seorang sutradara, dengan visi dan dana yang tepat, bisa mengisi kekosongan imajinasi pembaca, menyajikan detail visual yang tak terlukiskan, atau bahkan memadatkan narasi yang bertele-tele menjadi sebuah mahakarya sinematik yang kuat.
Semakin banyak orang mencari pengalaman visual yang memuaskan dan memutuskan untuk Nonton film terbaru di bioskop atau layanan streaming setelah dikecewakan oleh versi bukunya. Berikut adalah 5 film yang dianggap sukses melampaui materi sumbernya:
- The Godfather (1972)
Adaptasi dari Novel Mario Puzo (1969)
Meskipun novel Mario Puzo adalah bestseller masanya, film The Godfather karya Francis Ford Coppola dianggap sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibuat.
Film ini berhasil menyaring unsur-unsur melodrama yang kurang penting dalam buku (seperti latar belakang karakter Johnny Fontane dan plot yang tidak berhubungan) dan fokus sepenuhnya pada intrik keluarga Corleone.
Baca Juga: Sorotan Khusus: Pajak Uang Pensiun dan Pesangon Digugat ke MK, UU HPP Dinilai Langgar Keadilan
Akting ikonik Marlon Brando dan Al Pacino, sinematografi yang kaya, dan naskah yang lebih fokus memberikan kedalaman tragis yang jauh melampaui kedalaman novelnya.
- Jaws (1975)
Adaptasi dari Novel Peter Benchley (1974)
Novel Jaws oleh Peter Benchley sangat populer, tetapi dikritik karena memiliki banyak sub-alur yang tidak perlu, termasuk perselingkuhan yang tidak menambah ketegangan.
Steven Spielberg, dalam adaptasi filmnya, menghilangkan sebagian besar plot sampingan yang mengganggu dan berfokus pada tiga karakter utama dan hiu pembunuh.
Artikel Terkait
Mengurai Motif di Balik Pergantian Kepala Bapanas oleh Presiden Prabowo: Bentuk Evaluasi Bidang Pangan
Di Balik Kenaikan Dana Reses DPR Jadi Rp702 Juta, Ada Transparansi dan Pengawasan yang Kini Tuai Sorotan
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Memasuki Babak Akhir, Publik Menanti Putusan Hakim
Jalan Damai Israel-Hamas dan Luka Kemanusiaan yang Masih Menganga: Beribu Kali Trump-Netanyahu Berjanji, Warga Gaza Tak Mudah Meyakini
Melihat Rapat Tertutup di Kertanegara: Prabowo Bahas Stabilitas Ekonomi dan Arah Kebijakan Baru
Telisik Tragedi Dini Hari di Tol Cipularang, Mobil Travel Hantam Dump Truk saat Lewati Jalur KM 77
Hakim Tolak Gugatan Nadiem Makarim: Penetapan Tersangka Dinilai Sesuai Prosedur Hukum
Saling Lempar Utang Proyek Whoosh, Menkeu Purbaya hingga Istana Mulai Buka Suara
Sorotan Khusus: Pajak Uang Pensiun dan Pesangon Digugat ke MK, UU HPP Dinilai Langgar Keadilan
Bakal Pakai APBN untuk Renovasi Ponpes Al Khoziny, Begini Respons Menkeu Purbaya hingga MPR