KONTENJATENG.COM, - Ahli spiritual Mbah Mijan ikut berkomentar soal lokasi asli KKN Desa Penari. Sampai saat ini belum terungkap kebenaran lokasi desa tersebut.
Warganet banyak yang meyakini bahwa Banyuwangi adalah lokasi asli KKN Desa Penari. Namun Mbah Mijan berkomentar lain meski sang penulis cerita, SimpleMan masih merahasiakan.
Banyak yang masih penasaran tentang lokasi asli KKN Desa Penari. Mbah Mijan pun ikut berkomentar guna menjawab teka teki lokasi desa yang masih misteri itu.
Simpang siur kabar tersebut muncul sebab SimpleMan sang pengarang cerita misteri KKN Desa Penari, enggan untuk menyebutkan lokasi asli. Sebab terikat perjanjian dengan pihak terlibat dalam kegiatan kampus tersebut.
Mbah Mijan menyebutkan lokasi KKN Desa Penari tersebut bukan di Banyuwangi tetapi di Bondowoso, kabupaten yang posisinya berada di sebelah barat Banyuwangi yang dibatasi dengan pegunungan Ijen.
Dikutip dari kanal YouTube Esge Entertainment mengatakan bahwa satu hal yang perlu diingat kalau cerita bukan berdasarkan true story (kisah nyata), biasanya tidak akan mengikat hati pembacanya.
Akan tetapi cerita KKN Desa Penari masih menjadi pembicaraan orang yang membacanya, oleh karenanya ahli supranatural ini meyakini bahwa kejadian itu nyata terjadi.
Terlebih dalam cerita KKN Desa Penari diceritakan bahwa salah satu tokoh yang bernama Widya dan temannya Nur mendengar suara gamelan, dan Nur juga melihat seorang penari.
Dari situ dia meyakini bahwa bagian ini benar terjadi, sekalipun ada bumbu-bumbu lain untuk mempercantik cerita.
Mbah Mijan menambahkan bahwa jika mendengar suara gamelan pasti ada aktivitas gaib untuk memberitahukan kebenarannya dan ingin menyampaikan pesan agar berhati-hati.
Simpang siur bahwa lokasi KKN Desa Penari di Banyuwangi menurutnya keliru, tetapi lokasi itu di Bondowoso, alasannya mistis di hutan Bondowoso sangat kuat, disana ada taman kaputren dan pernah ada kerajaan.
Badarawuhi sebagai tokoh lelembut utama yang diceritakan dalam kisah KKN Desa Penasi menurut Mbah Mijan memang nyata ada, akan tetapi lokasinya oleh pengarang cerita sengaja disembunyikan agar tidak menjadi sugesti kepada pembaca cerita.