KONTENJATENG.COM, - Kesenian Kuda Lumping ternyata dimiliki banyak daerah. Tak terkecuali Kabupaten Cilacap, berikut ulasan mengenai Kuda Lumping asli Kabupaten Cilacap.
Dalam rangkaian kegiatan 'Dialog Media Tradisional/ Dialog Metra DPRD Jateng' di Desa Gunungtelu, Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap, belum lama ini, diulas bersama DPRD Jateng, pelaku seni, dan Dinas Pendidikan & Kebudayaan. Berikut ulasan mengenai Kuda Lumping asli Kabupaten Cilacap.
Pada kesempatan itu, dibahas mengenai Kuda Lumping milik Sanggar Kesenian Turonggo Jati. Kesenian Kuda Lumping itu masih diminati masyarakat Desa Gunungtelu.
Untuk itu, Anggota DPRD Jateng David Ishaq Aryadi mengajak para seniman dan masyarakat Desa Gunungtelu, Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap bisa nguri-uri budaya sembari memutar kembali perekonomian masyarakat sekitar. David juga menyampaikan perangkat desa harus berperan bersama masyarakat untuk membangitkan ekonomi dan budaya.
“Kuda Lumping atau ebeg sudah ada dari Abad IX. Kesenian itu penggambaran dari sikap kesatria. Kemudian secara turun temurun dan mewujudkan kerukunan antarmasyarakat. Sekarang bisa mennjadi desa wisata karena adanya ebeg ini” ungkapnya.
Senada, narasumber dari Dinas Pendidikan Kebudayaan Jajang mengatakan kesenian tradisional saat ini memang menghadapi tantangan yang cukup berat. Namun, Pemerintah selalu ikut andil.
"Seniman dari pelosok hingga kota dikumpulkan dan ada bantuan diberikan untuk kelangsungan kegiatan kesenian," kata Jajang.
Sementara, Ketua Adat Desa Gunungtelu Joyo Langgeng menuturkan bahwa Sanggar Turonggo Jati merupakan sekumpulan kaum muda dan masyarakat setempat yang bekerja sebagai petani. Itulah mengapa masyarakat Gunungtelu sangat menyukai kesenian yang mereka miliki dan kembangkan bersama sama.
“Karena Kesenian Kuda Lumping itu tidak membosankan, banyak yang dapat dipertunjukan misalnya makan beling, tarian jaranan, nyanyian tutur, rengang manis, dan masih banyak lagi,” jelas Joyo. (**)