Ia mengaku stigma masyarakat terhadap ex napiter sangat mengerikan. Sehingga pihaknya juga memaksimalkan program bakti sosial. Dengan begitu masyarakat bisa memahami kalau ex napiter tidak ekslusif lagi dengan kelompoknya, melainkan benar-benar sudah NKRI.
“Kami maksimalkan konsep pencegahan. Untuk saat ini, anggota kami tersebar di Kudus, Semarang, Kendal, Batang, Brebes, Purwokerto, Tegal, Banyumas, Purworejo, dan Jogjakarta. Kami ingin membangun kalau umat Islam itu jauh dari sifat saling membenci,” jelasnya. (gby/kj)