"Sedangkan program menyangkut kebijakan mamajukan ekonomi masyarakat, pariwisata, serta sinkronisasi antara organisasi perangkat daerah (OPD) ditangani oleh gubernur," katanya.
Untuk penanganan kemiskinan di Jateng, kata dia, menjadi pekerjaan rumah bersama. Program Satu OPD Satu Desa Dampingan yang digulirkan Pemprov Jateng untuk menangani kemiskinan di Jateng, terutama di 14 kabupaten yang masuk zona merah miskin. Melalui gotong royong berbagai pihak, pada 2019 Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penurunan jumlah penduduk miskin tertinggi se-Indonesia.
Sementara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebanyak 7 persen, Pemprov Jateng terus menggenjot berbagai potensi ekonomi. Diantaranya pembangunan kawasan industri di sejumlah daerah strategis seperti Kawasan Ekonomi Kendal, Kawasan Industri Brebes dan Kota Semarang, serta mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Kami terus mengenjot ekonomi daerah, salah satunya mendongkrak UMKM. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, sektor UMKM menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi, termasuk pengembangan UMKM di lingkungan pesantren,' bebernya.
Di sisi lain, Ganjar Pranowo yang lebih berpengalaman di pemerintahan tidak mau mendominasi sendiri dalam memutuskan kebijakan. Diakuinya, Ganjar selalu mengajak diskusi dengan Taj Yasin. Begitupun Taj Yasin menyadari posisinya baik sebagai wakil maupun sebagai junior yang harus banyak menimba ilmu pada Ganjar.
Seperti diketahui, Taj Yasin lahir di Kabupaten Rembang, pada 2 Juli 1983 silam. Ia mengawali karier politiknya pada 2014 sebagai anggota DPRD Provinsi Jateng dan kemudian bersama Ganjar terpilih menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur.(kj)