SEMARANG, Kontenjateng.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, M.Abdul Hakam mengatakan perbedaan data jumlah positif Covid-19 yang diutarakan oleh juru bicara satuan tugas penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisaswito di Kota Semarang dikarenakan adanya perbedaan data.
“USudah dilakukan pencocokan data dengan pusat ataupun kementrian kesehatan. Ternyata data mereka salah, bahkan ada kasus di Kabupaten Semarang yang masu ke data itu,” katanya, Kamis (10/9/2020).
Lebih lanjut Hakam menjelaskan, data pusat yang menyebut kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang sebanyak 8.961. Sementara setelah dilakukan pencocokan data, hasilnya sebanyak 326 kasus Kabupaten Semarang yang masuk ke data Pemkot Semarang.
“Ada juga data 927 kasus yang sudah non reaktif, masih masuk data aktif di pusat. Selain 56 pasien suspek dengan hasil negatif juga terdata positif di pusat,” jelasnya.
Ia menerangkan, juga masih ada data 1.467 kasus yang terdata di pusat tidak ditemukan di Semarang. Dari pusat dan provinsi juga sedang melakukan pencarian karena data tidak lengkap. Ada 3.882 data hasil laboratirum yang kosong.
“Saat ini dari provinsi dan pusat sedang malkukan data yang tidak lengkap ini,” tuturnya.
Adanya perbedaan dengan pusat, memang sempat membuat gaduh Kota Semarang. Agar tidak terulang, dirinya akan melakukan perbaikan verifikasi dan validasi data.